Perbankan Dukung Pengembangan Industri Kopi di Sumatera Selatan, Berikut Daftarnya
Selain memfasilitasi pembiayaan kepada petani/pengusaha Kopi, OJK juga memfasilitasi pemberian polis Asuransi Sinar Mas kepada 52 petani
IDXChannel - Sepanjang 2024 lalu, industri perbankan di Sumatera Selatan menyalurkan pembiayaan kepada petani dan pengusaha kopi hingga mencapai 8.311 rekening senilai total Rp336 miliar.
Secara terperinci pembiayaan sebesar itu disalurkan melalui sejumlah bank sebagai berikut; PT BPD Sumsel Babel sebanyak 4.871 rekening senilai Rp179,7 miliar, Bank Mandiri (Persero) Tbk 134 rekening senilai Rp10,32 miliar, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 298 rekening senilai Rp9,2 miliar, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.998 rekening senilai Rp136,04 miliar, dan Bank Syariah Indonesia Tbk 10 rekening Rp1,08 miliar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, selain memfasilitasi pembiayaan kepada petani/pengusaha kopi, OJK juga memfasilitasi pemberian polis Asuransi Sinar Mas kepada 52 petani di Desa Lubuk Buntak Pagar Alam yang merupakan implementasi Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
"OJK berkomitmen akan terus mendukung pengembangan industri kopi Sumatera Selatan melalui berbagai insiatif strategis bersama Sekber Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
Adapun bentuk inisiatif dan program strategis tersebut antara lain peningkatan literasi dan inklusi keuangan petani kopi melalui Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk mengakses produk dan/atau layanan jasa keuangan.
Lalu skema kredit/pembiayaan khusus perkebunan kopi untuk mendukung peningkatan produktivitas lahan. "Skema tersebut melibatkan ekosistem supply chain yang memungkinkan offtaker memiliki peran memitigasi risiko kredit/pembiayaan," ujarnya.
Kajian asuransi perkebunan kopi untuk memitigasi risiko tanam dan asuransi petani melindungi individu petani dan keluarga. Pelatihan teknik penanaman dan pengolahan kopi untuk menghasilkan varietas kopi premium khas Sumatera Selatan.
Serta Business and product matching untuk memperluas akses pasar petani/pengusaha kopi ke negara-negara tujuan ekspor.
Selanjutnya, khusus program fasilitasi Ekspor Kopi Perdana ini, OJK bersama dengan stakeholders terkait telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pendampingan terintegrasi meliputi Focus Group Discussion (FGD), Workshop, Business Matching dan Penyelarasan Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Desa EKI pada 18 Desember 2024; dan Kick Off Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah Melalui Ekosistem Pembiayaan Berkelanjutan Kopi Sumatera Selatan.
"OJK terus berkomitmen ikut serta dalam upaya mewujudkan kejayaan Kopi Sumatera Selatan untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan," kata dia.
Seperti diketahui, Sumatera Selatan memiliki potensi yang sangat besar menjadi regional champion industri kopi.
Berdasarkan data BPS tahun 2023, Sumatera Selatan memiliki luas lahan kopi terbesar nasional mencapai 267,35 ribu hektar atau 21,11 persen dari total luas lahan nasional yang 96 persen merupakan perkebunan rakyat. Sumatera Selatan juga merupakan produsen kopi terbesar nasional dengan volume mencapai 211,68 ribu ton atau 26,85 persen dari total produksi nasional.
Sentra produksi kopi di Sumatera Selatan tersebar di beberapa kabupaten/kota meliputi Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Muara Enim dan Ogan Komering Ulu Selatan dengan karakteristik kopi robusta yang telah diakui kualitasnya di pasar internasional.
Potensi ini didukung oleh sekitar 200 ribu keluarga petani yang menggantungkan mata pencahariannya pada sektor perkebunan kopi.
(kunthi fahmar sandy)