Pertumbuhan Kredit Melandai, Ini Kata Bos CIMB Niaga (BNGA)
Pertumbuhan kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tercatat melandai 3,4 persen pada periode Agustus 2024.
Pertumbuhan Kredit Melandai, Ini Kata Bos CIMB Niaga (BNGA)
IDXChannel - Pertumbuhan kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tercatat melandai 3,4 persen pada periode Agustus 2024. Pertumbuhan ini di bawah pedoman perseroan tahun ini di kisaran 5-7 persen.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi mengatakan, pertumbuhan kredit segmen ritel sebetulnya sudah mencapai 6 persen.
“Jadi kalau untuk di ritel sebetulnya masih di atas 6 persen. Kita year end juga mungkin sampai 7-8 persen. Tentunya ini ada keterkaitan dengan biaya dana,” kata pria yang kerap disapa Dede ini saat ditemui di Grha CIMB Niaga Jakarta, Rabu (2/10).
Menurut Dede, cost of fund perseroan memang belum turun, sehingga CIMB Niaga berusaha mengoptimasi dan lebih fokus terhadap kualitas aset.
“Jadi kita justru melihat bagaimana kita bisa memberikan pinjaman dengan potensi aset quality yang bagus. Jadi kalau NPL itu jauh lebih rendah dibandingkan market,” tutur Dede.
CIMB Niaga sudah siap untuk kembali bangkit. Hal ini terlihat pasca perseroan bisa menyesuaikan saat Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan.
“Kita juga langsung adjust sama pricing dengan penurunan BI rate dan mungkin dengan peralihan pemerintahan yang positif dengan agenda-agenda yang luar biasa,” kata Dede.
Menurutnya, perseroan juga akan mencatatkan pertumbuhan double digit dalam segmen kredit. Hal ini bisa dilihat dari green mortgage atau KPR Hijau bisa lebih dari 20 persen.
Sebelumnya, Investment Analyst Lead Stockbit, Rahmanto Tyas mengatakan, penyaluran kredit CIMB Niaga, termasuk pembiayaan syariah melandai ke 3,4 persen yoy pada Agustus 2024, di bawah guidance secara tahunan manajemen di level 5–7 persen. Pertumbuhan ini didorong pertumbuhan pembiayaan syariah 11 persen yoy.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh lebih tinggi menjadi 4,3 persen yoy, sehingga Loan–to–Deposit Ratio turun ke level 82,9 persen
Meski demikian, penyaluran kredit dan DPK secara bulanan masing–masing turun 1,5 persen MoM dan 1,4 persen MoM.
(Fiki Ariyanti)