Powell Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga, BI Rate Berpotensi Turun Lagi
Prospek penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) semakin terbuka setelah Ketua The Fed Jerome Powell, memberikan sinyal dovish dalam pidatonya.
IDXChannel - Prospek penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) semakin terbuka setelah Ketua The Fed Jerome Powell, memberikan sinyal dovish dalam pidatonya pada Jumat (22/8/2025).
Powell menyatakan, bank sentral AS membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan September 2025, meski belum ada keputusan final.
Menurut Powell, risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, sementara dampak tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Donald Trump terhadap inflasi diperkirakan bersifat sementara.
“Baseline outlook kami menunjukkan risiko yang lebih besar di pasar tenaga kerja, sedangkan tekanan inflasi akibat tarif hanya akan berlangsung singkat,” ujar Powell.
Sebelum pidato Powell, pasar global sebenarnya sudah mengantisipasi langkah pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025, seiring rilis data ketenagakerjaan AS yang lemah sepanjang Mei-Juli 2025. Sinyal terbaru ini semakin memperkuat ekspektasi tersebut.
Berdasarkan data CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan September meningkat menjadi sekitar 85 persen, dari 83 persen sepekan sebelumnya. Bahkan, peluang pemangkasan kumulatif ≥50 basis poin (bps) hingga akhir tahun juga naik menjadi 83 persen.
Selain itu, Powell mengumumkan bahwa The Fed akan kembali mengadopsi Flexible Inflation Targeting (FIT) sebagai kerangka kebijakan moneter ke depan.
Menurut Kepala Ekonom RSM US LLP Joe Brusuelas, perubahan ini menunjukkan, kebijakan suku bunga The Fed cenderung tetap tinggi dalam jangka panjang (higher-for-longer), meskipun ruang pemangkasan dalam waktu dekat terbuka lebar.
Dampak bagi pasar dan Indonesia
Pidato Powell yang bernada dovish disambut positif oleh pasar keuangan global. Indeks saham AS, S&P500 dan Nasdaq, masing-masing menguat 1,52 persen dan 1,54 persen pada perdagangan Jumat lalu.
Di dalam negeri, IHSG naik 0,87 persen pada perdagangan Senin (25/8/2025), didorong lonjakan sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti Finance (1,87 persen) dan Property (3,65 persen).
Menurut riset Stockbit, potensi penurunan suku bunga The Fed dapat memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
“Pemangkasan suku bunga AS akan menurunkan tekanan terhadap rupiah dan membuka peluang BI Rate dipangkas demi mendorong pertumbuhan ekonomi,” tulis Stockbit, Senin (25/8/2025).
Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sekitar 50 bps hingga akhir tahun. Dengan inflasi domestik yang terkendali dan cadangan devisa yang solid, langkah pelonggaran kebijakan moneter berpotensi ditempuh BI dalam beberapa bulan ke depan.
Pertemuan FOMC dijadwalkan berlangsung pada 16-17 September 2025, dengan data ketenagakerjaan AS (dirilis 5 September) dan inflasi (pekan berikutnya) menjadi indikator kunci.
Jika The Fed menurunkan suku bunga, pasar memperkirakan BI akan merespons pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya.
(DESI ANGRIANI)