BANKING

Punya Permodalan dan ROE yang Kuat, BRI Tunjukkan Kinerja Tangguh

Nur Ichsan Yuniarto 19/09/2023 16:27 WIB

BBRI terus menunjukkan kinerja tangguh. Salah satunya memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau ROE sehat hingga Semester 1 2023.

BRI terus menunjukkan kinerja tangguh. Salah satunya memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat (Istimewa)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) terus menunjukkan kinerja tangguh. Salah satunya memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI mampu membuktikan diri sebagai bank milik negara yang mampu memberikan kontribusi economic value yang sangat baik bagi Indonesia, disamping penciptaan social value yang terus dilakukan.

"ROE BRI per semester I 2023 berada di level 20,01%. Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26,76%," katanya.

Hal ini jarang terjadi dalam waktu yang bersamaan di industri perbankan, di mana bank mencatatkan permodalan dan diiringi ROE yang kuat dan sehat.

Dia melanjutkan, CAR tersebut merupakan hal yang perlu direspons dengan tepat karena merupakan salah satu tantangan mewujudkan pertumbuhan berkualitas. Di mana membuat modal yang tinggi menjadi produktif melalui pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Permodalan yang sangat kuat maka kompensasinya adalah return on equity-nya rendah karena terlalu besar modalnya. Tapi ini sama-sama tinggi," kata Sunarso lewat keterangan tertulisnya, Selasa (19/9/2023).

"BRI menjawab tantangan ini. Modalnya sangat kuat, artinya bank ini sangat sehat dari sisi permodalan. Tapi modal yang kuat itu juga di-leverage menjadi revenue dan return yang baik. Buktinya apa? Return on equity-nya adalah 20,01%," lanjut Sunarso.

ROE tersebut tumbuh sekitar 2,5% secara tahunan (year on year/yoy) dari 17,48%. Sedangkan CAR bertumbuh 1,6% yoy dari 25,06%. Oleh karena itu, Sunarso berani mengatakan BRI adalah bank yang kondisinya langka di dunia. 

Saat ini, kata dia, BRI memegang kepercayaan tinggi dari investor dan sebagai listed company, penting untuk diketahui bahwa BRI fokus untuk menjaga kinerja secara berkelanjutan.

"Komitmen kami untuk me-leverage kapital BRI yang tinggi. Untuk itu, perlu ditunjukkan bahwa BRI mampu tumbuh secara benar," kata dia.

Sementara itu, BRI mampu menjaga kualitas pembiayaan dengan Non Performing Loan (NPL) 2,95%. Untuk bank yang bergerak disegmen UMKM, Sunarso menyebut level tersebut masih wajar dan sesungguhnya menunjukkan bahwa kualitas aset BRI sangat baik.

"NPL-nya terkendali terkelola dengan baik, maka wajar kalau balance sheet yang sehat itu menghasilkan profitabilitas yang baik. Dimana selama 6 bulan di 2023 ini, net profit BRI mencapai Rp29,6 triliun secara year on year atau tumbuh 18,8 %," tutupnya. 

(NIY)

SHARE