Raksasa Wall Street Tertarik Biayai Pensiun Dini Pembangkit Listrik Batu Bara
JPMorgan Chase & Co dan raksasa Wall Street lainnya menyampaikan ketertarikannya untuk membiayai penutupan lebih awal pembangkit listrik tenaga batu bara.
IDXChannel - JPMorgan Chase & Co dan raksasa Wall Street lainnya menyampaikan ketertarikannya untuk membiayai penutupan lebih awal pembangkit listrik tenaga batu bara.
"Kami tentu saja berminat," kata Direktur Pelaksana Pusat Transisi Karbin JPMorgan Andre Abadie, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (28/11/2024).
"Kami sedang memeriksa sejumlah proyek yang potensial," katanya.
Batu bara merupakan sumber energi paling berpolusi di dunia, Namun, komoditas tambang tersebut masih populer di kalangan negara berkembang.
Batu bara saat ini menggerakkan 36 persen pembangkitan listrik dunia, lebih banyak daripada bahan bakar lainnya.
"Tanpa menyelesaikan masalah batu bara ini, kita tidak akan memiliki peluang untuk mencapai target iklim yang berarti," kata Direktur Eksekutif Lembaga Energi Internasional (IEA) Fatih Birol saat pertemuan iklim COP29 di Azerbaijan baru-baru ini.
Dengan latar belakang tersebut, ada upaya yang terus berkembang untuk menyediakan pendanaan yang dibutuhkan guna membantu menghentikan ketergantungan sistem energi terhadap bahan bakar fosil. Namun, menutup pembangkit listrik tenaga batu bara lebih awal merupakan hal yang rumit dan mahal, terutama di negara-negara berkembang.
Selain JPMorgan, HSBC Holdings Plc dan Standard Chartered Plc juga tertarik untuk membiayai penutupan lebih awal pembangikit listrik tenaga batu bara.
“Seseorang harus membiayai penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara,” kata Kepala Bagian Keberlanjutan Standard Chartered Marisa Drew di pertemuan COP29. (Wahyu Dwi Anggoro)