BANKING

Ramalan Bos BI soal Inflasi di Tengah Ancaman Resesi

Michelle Natalia 19/01/2023 16:41 WIB

Bank Indonesia meramalkan inflasi Indonesia pada 2023 di tengah ancaman resesi global.

Ramalan Bos BI soal Inflasi di Tengah Ancaman Resesi. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat, inflasi menurun lebih cepat dari yang diperkirakan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51% (yoy).

Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai dengan Consensus Forecast 6,5% (yoy) pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022. 

"Demikian pula inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022 yaitu sebesar 3,36% (yoy) jauh lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 4,61% (yoy)," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (19/1/2023). 

Penurunan inflasi IHK dan inti tersebut sebagai hasil koordinasi yang sangat erat antara pemerintah dan BI melalui respons kebijakan moneter BI yang front loaded, preemptive, dan forward looking, didukung dengan pengendalian inflasi bahan pangan bergejolak (volatile food) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Ke depannya, Perry meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023. 

"Bank Indonesia akan terus memperkuat respons kebijakan moneter, serta terus berkoordinasi dengan pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut," pungkas Perry.

(FAY)

SHARE