Remitansi Ekspatriat Arab Saudi Sentuh Angka Tertinggi dalam 9 Tahun
Remitansi atau kiriman uang ke luar negeri oleh ekspatriat dari Arab Saudi melonjak menjadi SAR15,5 miliar (Rp67,88 triliun) pada Maret 2024.
IDXChannel — Remitansi atau kiriman uang ke luar negeri oleh ekspatriat dari Arab Saudi melonjak menjadi SAR15,5 miliar (Rp67,88 triliun) pada Maret 2024. Angka tersebut mengalami peningkatan 29,61 persen tahun-ke-tahun (yoy).
Menurut data yang dirilis Bank Sentral Saudi (SAMA), ini adalah level bulanan tertinggi yang tercatat dalam hampir sembilan tahun. Lonjakan tersebut mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin menarik di negeri padang pasir itu dan meningkatnya momentum dalam adopsi pembayaran digital, yang memungkinkan transfer uang internasional yang lebih lancar bagi populasi ekspatriat yang besar di Saudi.
Secara paralel, transfer yang dilakukan oleh warga negara Saudi juga meningkat menjadi SAR6,5 miliar. Angka itu mengalami peningkatan sebesar 27 persen selama periode yang sama dan mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir.
Dikutip dari Arab News, Senin (19/5/2025), peningkatan transaksi pengiriman uang lintas batas terus terjadi di Arab Saudi, seiring dengan pertumbuhan volume yang signifikan. Berdasarkan laporan Visa bertajuk Money Travels: 2024 Digital Remittances Adoption yang dirilis pada Oktober lalu, warga di kerajaan itu mayoritas mengirimkan uang untuk mendukung kebutuhan keluarga, seperti biaya hidup, keperluan mendesak, serta pendidikan dan kesehatan.
Meskipun tren pengiriman uang global cenderung melemah di berbagai kawasan, Arab Saudi justru mencatatkan stabilitas volume transaksi yang tinggi, didorong oleh prioritas tersebut. Laporan ini juga mengungkapkan pergeseran preferensi pengguna menuju platform digital sebagai metode utama untuk transfer uang internasional.
Lebih dari 50 persen responden menyatakan berencana meningkatkan penggunaan saluran digital dalam setahun ke depan. Sementara hanya kurang dari sepertiga responden yang masih mengandalkan metode tradisional, seperti pengiriman uang tunai atau wesel.
Manajer Umum Visa untuk Arab Saudi, Bahrain, dan Oman, Ali Bailoun menjelaskan, Arab Saudi tetap menjadi salah satu pasar pengiriman uang terbesar di dunia. "Sektor pembayaran di sini berkembang sangat pesat. Mitra lokal kami terus berinovasi dengan menghadirkan solusi digital yang aman dan nyaman, sesuai dengan harapan pengguna yang terus berkembang," ujarnya.
Akan tetapi, meskipun digitalisasi meningkatkan akses dan kecepatan dalam bertransaksi, saat ini masih ada sejumlah tantangan. Hasil survei menunjukkan, sekitar sepertiga pengguna, baik pengirim maupun penerima, mengeluhkan biaya layanan dan kurangnya transparansi nilai tukar, terutama pada transfer berbasis tunai. Kendati demikian, adopsi saluran digital perlahan mengatasi masalah ini dengan memberikan kontrol, visibilitas, dan kenyamanan lebih baik bagi pengguna dalam mengelola pembayaran internasional.
Laporan Visa juga mencatat, 87 persen penduduk Arab Saudi berencana mengirimkan uang ke luar negeri setidaknya sekali dalam setahun. Sementara 73 persen dari mereka diperkirakan menerima kiriman dalam periode yang sama.
Tren digitalisasi tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga memperkuat koneksi antarindividu dalam mendukung keluarga mereka di berbagai belahan dunia. Dengan inovasi digital yang terus berkembang, masa depan pengiriman uang dari Arab Saudi tampak semakin efisien dan inklusif.
(Ahmad Islamy Jamil)