BANKING

Respons Bankir soal Pemerintah Mau Kucurkan Rp200 Triliun ke Bank

Anggie Ariesta 11/09/2025 19:50 WIB

Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di perbankan disambut positif oleh sejumlah bankir.

Respons Bankir soal Pemerintah Mau Kucurkan Rp200 Triliun ke Bank. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di perbankan disambut positif oleh sejumlah bankir. Langkah ini dinilai akan memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) M Ashidiq Iswara menilai kebijakan ini akan memperkuat Dana Pihak Ketiga (DPK) dan mendorong peningkatan penyaluran kredit.

"Kondisi ini akan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih sehat serta meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, sehingga perputaran uang di perekonomian dapat berlangsung lebih optimal," ujarnya kepada IDXChannel, Kamis (11/9/2025).

Mengutip analisa Tim Ekonom Bank Mandiri, kondisi ini akan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih sehat serta meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Sehingga, perputaran uang di perekonomian dapat berlangsung lebih optimal.

"Sebagai agen pembangunan dan mitra pemerintah, kebijakan ini juga sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan mengakselerasi fungsi intermediasi perbankan, khususnya ke sektor-sektor produktif sesuai program prioritas pemerintah dan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," kata Ashidiq.

Sementara itu, perwakilan dari salah satu perbankan syariah dalam hal ini Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) Wisnu Sunandar juga mengapresiasi rencana ini. Dia berharap dana tersebut akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan yang berdampak pada peningkatan ekonomi.

"Kami mengapresiasi rencana pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk menempatkan dana di perbankan. Hal ini dapat memperkuat likuiditas di tengah market yang sangat ketat," kata Wisnu.

Untuk BSI sendiri, sebagai bank yang juga mendapat amanah mendukung program pemerintah seperti Koperasi Desa Merah Putih, penyaluran rumah bersubsidi, dan program Makan Bergizi Gratis.

"Tentu dana ini akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan melalui bank sehingga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Wisnu.

Kemudian Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Ramon Armando menyatakan, pihaknya masih menunggu detail skema penempatan dana. Namun, dia melihat kebijakan ini positif karena akan menjadi katalis bagi perbankan untuk memperluas pembiayaan dan menurunkan biaya dana.

"Tambahan likuiditas akan menjadi katalis bagi perbankan, termasuk BTN, untuk memperluas pembiayaan dan menurunkan biaya dana, sehingga kredit dapat lebih terjangkau bagi masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Okki Rushartomo menyambut baik kebijakan ini sebagai stimulus pendorong pertumbuhan ekonomi.

"BNI menyambut baik setiap kebijakan pemerintah yang bertujuan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Penempatan dana di perbankan tentu akan menambah ruang likuiditas dan menjadi stimulus positif dalam mendukung pembiayaan di sektor riil,” katanya.

Okki juga menegaskan komitmen BNI untuk menyalurkan kredit secara sehat dan produktif, sejalan dengan agenda pemerintah.

Meskipun demikian, dia menekankan efektivitas kebijakan ini akan sangat bergantung pada aturan teknis, termasuk skema penempatan, jangka waktu, dan prioritas penyaluran kredit.

Dengan likuiditas yang lebih kuat, bank diharapkan dapat lebih agresif dalam mendanai proyek-proyek strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

(Dhera Arizona)

SHARE