BANKING

Riset OCBC (NISP) Ungkap Skor Kesehatan Finansial Generasi Muda RI Turun, Ini Faktor Pemicunya

Anggie Ariesta 13/09/2025 09:15 WIB

Skor FFI turun dari 41,25 pada 2024 menjadi 40,60.

Riset OCBC (NISP) Ungkap Skor Kesehatan Finansial Generasi Muda RI Turun, Ini Faktor Pemicunya. (Foto Anggie/IMG)

IDXChannel - Hasil riset terbaru OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2025 kolaborasi dengan Nielsen IQ (NIQ) Indonesia menunjukkan penurunan skor kesehatan finansial generasi muda Indonesia untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Skor FFI turun dari 41,25 pada 2024 menjadi 40,60.

Menanggapi hasil ini, Marketing Communication Division Head PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Jeannette Erena Kristy Tampi menyebutnya sebagai 'wake-up call'. Dia mengatakan, penurunan skor ini menunjukkan pentingnya mempertahankan kebiasaan finansial yang baik, terlepas dari kondisi ekonomi.

"Penurunan skor FFI ini menjadi wake-up call bahwa di situasi ekonomi seperti apapun, masyarakat perlu mempertahankan kebiasaan finansial mereka yang baik seperti melakukan smart spending dan smart savings di kehidupan sehari-hari," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025) sore.

Penurunan skor FFI dipicu oleh beberapa faktor, antara lain berkurangnya jumlah responden yang menabung secara rutin (89 persen dari sebelumnya 92 persen).

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah menurunnya kesiapan masyarakat memiliki dana darurat, di mana hanya 19 persen responden yang siap jika kehilangan pekerjaan, turun dari 25 persen tahun lalu.

Kemampuan mengelola utang tanpa jaminan juga menurun dari skor 97.28 menjadi 93.97.

Namun, Jeannette menyoroti temuan menarik dari riset tersebut. Data menunjukkan, skor kesehatan finansial masyarakat dengan pendapatan Rp5-Rp15 juta cenderung naik dan konsisten dari 2021 hingga 2025.

Sebaliknya, kelompok pendapatan di atas Rp15 juta bahkan di atas Rp40 juta justru memiliki skor yang lebih fluktuatif dan mengalami penurunan signifikan pada 2025, kembali ke level 2022.

"Poinnya berarti bahkan pada saat angka kita sekarang turun pun skornya gitu ya. Tapi kalau kita lihat trennya, tetap yang namanya kesehatan finansial kalau mau diusahakan itu tuh bisa loh. Tetap bisa trennya merangkak naik," kata Jeannette.

Jeannette menyimpulkan, besaran pendapatan tidak menjadi satu-satunya faktor penentu kesehatan finansial. Bahkan dengan pendapatan tinggi, seseorang bisa saja tidak mengelola keuangannya dengan baik.

Jeannette mendorong masyarakat untuk menerapkan literasi keuangan yang tepat dan disiplin sederhana, seperti menabung rutin, mencatat pengeluaran, menyiapkan dana darurat, dan bijak dalam mengelola utang.

"Inilah kunci untuk benar-benar Win This Economy," katanya

(Dhera Arizona)

SHARE