BANKING

Rupiah Menguat 1,1 Persen Kalahkan Baht dan Peso, Ini Datanya

Anggie Ariesta 30/01/2024 10:22 WIB

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebut, stabilitas nilai tukar rupiah pada 2023 terjaga.

Rupiah Menguat 1,1 Persen Kalahkan Baht dan Peso, Ini Datanya (Foto Youtube Kemenkeu)

IDXChannel - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebut, stabilitas nilai tukar rupiah pada 2023 terjaga sejalan dengan konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah.

"Nilai tukar rupiah akhir Desember 2023 menguat 1,11 persen yoy dibanding akhir tahun sebelumnya," ungkap Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

"Apresiasi ini lebih baik dibanding penguatan mata uang di ASEAN, yakni Baht Thailand yang menguat 0,76 persen dan Peso Filipina menguat 0,62 persen yoy," dia menambahkan.

Sri Mulyani menuturkan, penguatan rupiah didukung stabilitassi kebijakan BI, capital inflow ke pasar saham dan SBN, serta sejalan dengan tetap menariknya imbal hasil aset domestik dan kinerja prospek ekonomi Indonesia yang positif. 

Hal yang sama juga disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. 

Dia mengatakan, stabilitas nilai tukar rupiah terjaga. Nilai tukar rupiah hingga akhir Desember 2023, menguat 1,1 persen yoy atau lebih baik dari Baht Thailand dan Peso Filipina. 

"Penguatan ini didukung stabilisasi kebijakan BI dan masuknya portofolio modal asing. Pada 2024 hingga 12 Januari 2024, aliran portofolio asing yang masuk Rp15,39 triliun, yakni ke SBN Rp2,58 triliun, saham Rp6,04 triliun, dan sekuritas rupiah BI Rp6,89 triliun," jelas Perry. 

Ke depan, Perry meyakini kurs rupiah akan tetap stabil, bahkan kecenderungan menguat pada paruh kedua 2024. 

"Ini didukung dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, termasuk US Treaury, menurunnya tekanan penguatan USD," ujar dia. 

"Penguatan ini juga didukung strategi operasi moneter BI yang pro market menjaga aliran modal asing masuk dan pendalaman pasar uang," tukas Perry.

(FAY)

SHARE