Saham TUGU Diprediksi Jadi Surviving Entity Pasca Merger Asuransi BUMN
Apabila merger asuransi ini terjadi TUGU Insurance diuntungkan.
IDXChannel - Kabar mengenai rencana konsolidasi asuransi BUMN semakin panas. Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar memandang bahwa upaya konsolidasi asuransi BUMN itu dapat mengoptimalkan kinerja serta kapasitas masing-masing.
Berdasarkan report SOE Insurance 1 September 2025 dari Bahana Sekuritas, Danantara berencana merampingkan perusahaan asuransi pelat merah melalui merger.
Saat ini, BUMN asuransi tercatat sebanyak 16 perusahaan, angka ini akan berkurang menjadi hanya 3 perusahaan asuransi sesuai dengan clusternya, antara lain adalah Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Asuransi Kredit.
Dalam riset Minggu (21/9/2025), Analis PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Kharel Devin Fielim mengatakan apabila merger asuransi ini terjadi TUGU Insurance diuntungkan. "Di antara asuransi milik pemerintah yang ingin dimerger, TUGU satu-satunya yang listed di Bursa, sehingga kemungkinan besar TUGU yang akan menjadi surviving entity," katanya.
Belajar dari merger bank-bank syariah milik pemerintah, BRI syariah menjadi surviving entity bukan karena BRI Syariah paling besar aset nya, karena pada saat sebelum merger aset Bank Syariah Mandiri jauh lebih besar.
"Hal tersebut terjadi karena BRI Syariah satu-satunya bank syariah milik BUMN yang sudah menjadi perusahaan publik. Sehingga, besar kemungkinan TUGU akan menjadi menjadi surviving entity," ujarnya.
Adapun nama-nama kandidat yang berpotensi merger dengan TUGU, adalah perusahaan asuransi jenis asuransi umum milik pemerintah baik secara langsung maupun melalui anak usaha BUMN antara lain Jasa Raharja, Jasindo, PLN Insurance dan Asuransi Asei Indonesia.
Diluar sentimen merger, saham TUGU secara valuasi sangat murah, P/E 4.82x dan PBV 0.35. PBV berada dibawah -1Stdev dari rata-rata 3 tahun terakhir.
(kunthi fahmar sandy)