Sampai Agustus 2024, PNM Telah Salurkan Rp45,35 Triliun untuk Modal Usaha Ibu-Ibu
Penyaluran Mekaar meningkat 1,9 persen secara tahunan. Sepanjang tahun lalu, PNM telah menyalurkan pembiayaan Mekaar senilai Rp70 triliunan.
IDXChannel—Sampai akhir Agustus 2024, PT Permodalan Nasional Madani telah menyalurkan pembiayaan Mekaar secara nasional senilai Rp45,35 triliun, dengan total outstanding loan mencapai Rp43,6 triliun.
Penyaluran Mekaar meningkat 1,9 persen secara tahunan. Sepanjang tahun lalu, PNM telah menyalurkan pembiayaan Mekaar senilai Rp70 triliunan. Adapun jumlah nasabah PNM Mekaar saat ini mencapai 14,7 juta orang.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan tingkat non-performing loan pada pembiayaan Mekaar relatif rendah. Pada periode yang sama, PNM mencatatkan NPL Mekaar hanya mencapai 0,86 persen.
“Kenapa bisa rendah? Karena social engineering yang kami lakukan, ada mekanisme saling tolong menolong, saling empati. Ada model tanggung renteng yang dapat memitigasi risiko NPL,” kata Arief dalam kunjungannya ke salah satu kelompok Mekaar di Banyuwangi, Jumat (27/9).
Seperti diketahui, PNM Mekaar adalah program pembiayaan yang menyasar pelaku usaha wanita ultra mikro, yang mensyaratkan pencairan modal melalui kelompok yang terdiri dari minimal 10 orang.
Dengan sistem tanggung renteng, para anggota kelompok yang umumnya berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga ini, harus saling mendukung satu sama lain jika salah satu anggota mengalami kesulitan pengangsuran.
Selain itu, PNM juga menyalurkan pembiayaan dengan nominal modal yang sangat kecil bila dibandingkan dengan KUR Mikro. Untuk Mekaar saja, modal yang disalurkan mulai dari Rp2 juta sampai dengan Rp15 juta.
Adapun pengangsurannya dibayarkan tiap minggu, namun ada pula pengangsuran yang dibayarkan per dua minggu. Nominal angsuran yang relatif kecil, membantu para nasabah untuk mengangsur dengan biaya yang ringan.
“Kalau mau terima pencairan dari kami, kan, harus berkerompok. Ada janji nasabah yang harus diucapkan semua anggota setiap pertemuan mingguan, yakni saling membantu anggota yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Itu dampak rekayasa sosial yang kami desain,” kata Arief.
Dukungan PNM untuk ekonomi ultra mikro tidak berhenti pada penyaluran modal finansial berupa pembiayaan, namun juga modal sosial dan modal intelektual dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas usaha.
Setiap seminggu sekali, semua anggota kelompok nasabah diwajibkan untuk berkumpul di rumah ketua kelompok. Dalam pertemuan itu, Account Officer PNM akan mengevaluasi dan memberikan pembinaan terkait pembiayaan usaha.
“Kita sama-sama tahu, ibu-ibu kan sering arisan. Enggak cuma ibu-ibu kota, tapi ibu-ibu di desa juga sering kumpul. Jadi kami tidak membuat sesuatu yang aneh untuk mereka. Kami cukup gunakan fenomena yang sudah berlangsung,” kata Arief.
PNM meluncurkan Mekaar sejak 2015, dengan jumlah nasabah pada tahun pertama sekitar 400.000 orang. Kemudian setiap tahunnya, PNM mencatatkan peningkatan nasabah Mekaar. Hingga tahun ini, PNM mengelola 14,7 juta nasabah Mekaar dari kalangan ibu-ibu.
(Nadya Kurnia)