Siapa Pemilik Bank BCA? Ternyata Orang Terkaya RI Berharta Rp328 T
Pemilik bank BCA atau Bank Central Asia merupakan sosok ternama yang dikenal dengan perjalanan bisnisnya yang luar biasa.
IDXChannel – Pemilik bank BCA atau Bank Central Asia merupakan sosok ternama yang dikenal dengan perjalanan bisnisnya yang luar biasa. Nama besar BCA tentu tidak datang dalam semalam. Perlu perjalanan panjang hingga bank yang satu ini menjadi bank swasta terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1.007 triliun pada Maret 2022.
Lalu, siapa pemilik bank BCA? Berapa kekayaannya? Bagaimana kisah suksesnya membawa BCA menjadi bank swasta terbaik di Indonesia? Simak ulasan lengkap IDXChannel berikut ini!
Siapa Pemilik Bank BCA?
Sosok pemilik bank BCA adalah salah satu orang terkaya di Indonesia yakni Michael Bambang Hartono. Ia dan saudaranya, Budi Hartono bahkan dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan bersih mencapai USD42,6 miliar atau setara dengan Rp637 triliun. Adapun harta kekayaan Bambang Hartono sendiri diperkirakan mencapai USD22,4 miliar atau Rp328 triliun.
Namun, sebelum dimiliki oleh Bambang Hartono, nama besar BCA pada mulanya dirintis oleh pengusaha legendaris Sudono Salim (Liem Sioe Liong) ayah dari Anthoni Salim pemilik Salim Group. Liem mendirikan BCA pada 1955.
Di awal berdirinya, BCA hanya memiliki dua cabang dan paling banter menjual deposito dan pembayaran rupiah dalam kelompok. BCA juga tidak memiliki izin perdagangan valuta asing pada 1970. Liem sebagai sang pendiri betul-betul menyadari bahwa dirinya harus belajar kepada yang telah berpengalaman di bidang perbankan. Pertemuannya dengan Mochtar Riady pada 1975 pun menjadi titik balik perjalanan Liem membesarkan BCA.
Mochtar Riady sendiri telah lebih dulu berpengalaman dalam mengembangkan beberapa bank seperti Bank Kemakmuran, Bank Buana, dan Bank Panin yang pada waktu itu telah menjadi bank swasta terbesar dengan lebih dari 60 cabang.
Tak butuh waktu lama, hanya delapan bulan setelah Mochtar Riady masuk ke BCA, aset bank swasta ini melonjak dari Rp998 juta menjadi 12,8 miliar. Bank yang kala itu tengah di ambang kebangkrutan itu pun bangkit kembali. Hingga pada 1980, aset BCA melampaui Rp1 triliun.
BCA terus bergerak agresif dengan memperluas jaringan kantor cabang. Bank ini juga memperkuat basis bisnisnya dengan mengembangkan berbagai produk dan layanan serta teknologi dengan menerapkan sistem daring untuk jaringan kantor cabang.
Pada tahun 1990, setelah satu dekade lebih mengembangkan bisnis perbankan tersebut, Mochtar pun memutuskan untuk menjual saham BCA miliknya. Mochtar menukar saham BCA yang dimilikinya dengan saham Grup Lippo kepada Sudono Salim. Alhasil Sudono Salim pun menjadi pemegang saham terbesar di BCA.
Sayangnya, BCA mengalami keterpurukan saat krisis moneter pada 1998 hingga menyebabkan krisis keuangan tak terhindarkan. Kondisi ini kemudian membuka peluang bagi Michael Bambang hartono dan Budi Hartono (Hartono Bersaudara) untuk mengambil alih BCA dari Keluarga Salim.
Melalui proses jatuh bangun yang cukup lama, Hartono bersaudara pun mampu menguasai BCA lewat PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan saham sebesar 54,94 persen atau 67,72 miliar saham. Hingga saat ini, BCA telah menjadi milik Bambang Hartono dan Budi Hartono sepenuhnya.
Di tangan Bambang Hartono, BCA berhasil menjadi salah satu bank swasta terbesar dan terbaik di Indonesia. Fokus bisnis BCA meliputi transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan untuk berbagai segmen seperti korporasi, komersial, usaha kecil menengah (UKM) dan konsumer.
Bahkan, hingga akhir 2021, BCA tercatat telah melayani lebih dari 29 juta nasabah. Di akhir 2021, BCA pun tercatat melayani 29 juta rekening nasabah dengan 48 juta transaksi per harinya. Kantor cabang BCA pun telah tersebar sebanyak 1.242 dengan jumlah ATM mencapai 18.034.
Itulah ulasan mengenai siapa pemilik bank BCA yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!