BANKING

Simak Pentingnya Siapkan Dana Pensiun

Anggie Ariesta 16/05/2023 15:23 WIB

Kebanyakan masyarakat Indonesia di usia produktif tidak menyiapkan dana pensiun. Padahal dana pensiun penting saat usia tidak produktif.

Simak Pentingnya Siapkan Dana Pensiun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kebanyakan masyarakat Indonesia di usia produktif tidak menyiapkan dana pensiun. Hal itu berbeda dengan penduduk di negara maju berupaya menyiapkan dana pensiun.

Menurut Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG), Hexana Tri Sasongko, dana pensiun akan meninggalkan manfaat pasti. Karena pensiun adalah bagaimana menjaga kualitas hidup ketika masuk usia kurang produktif. 

Hexana kembali menyinggung bonus demografi Indonesia yang hanya tersisa 13 tahun. Adapun bonus demografi adalah keadaan di mana penduduk berusia produktif lebih besar jumlahnya dari pada penduduk berusia nonproduktif.

"Kemarin pak Presiden (Joko Widodo) mengatakan bonus demografi kita itu tinggal 13 tahun kira-kira. Jadi bagaimana kita siapkan itu," kata dia. 

Hexana mengatakan, rendahnya kontribusi industri asuransi dan dana pensiun disebabkan oleh penggunaan produk jasa asuransi yang masih rendah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022 menunjukkan, indeks literasi masyarakat terhadap sektor asuransi tercatat sebesar 31,7%, naik 1,6 kali dibandingkan 2019, sekitar 19,4%.

Sementara itu, di tahun yang sama, indeks inklusi keuangan sektor asuransi naik 16,6%, atau naik 0,7 kali dibandingkan 2019 yang hanya 13,2%.

“Di sini kita bisa melihat dari sisi nilai indeks terdapat kesenjangan yang cukup besar, yakni 15 persen setara dengan indeks literasi dan indeks inklusi untuk sektor asuransi,” tutur Hexana.

Adanya kesenjangan dan ketidakselarasan peningkatan antara tingkat literasi dan inklusi di sektor asuransi tersebut, dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap produk dan layanan asuransi dinilai masih rendah.

Selain itu, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap karakteristik produk perasuransian, khususnya aspek risiko produk atau layanan dan cara memperolehnya, masih terbatas. Aspek kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi di Indonesia, baik konvensional maupun syariah, juga masih sangat rendah.

(FRI)

SHARE