BANKING

SMBC Indonesia (BTPN) Raup Laba Rp2,8 Triliun di 2024, Kredit Capai Rp179 Triliun

Anggie Ariesta 11/03/2025 12:40 WIB

PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun pada 2024.

SMBC Indonesia (BTPN) Raup Laba Rp2,8 Triliun di 2024, Kredit Capai Rp179 Triliun (foto ist)

IDXChannel - PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun pada 2024. Angka ini naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,35 triliun.

Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar mengatakan, pertumbuhan laba bersih itu didorong oleh peningkatan pendapatan operasional yang mencapai Rp17,4 triliun, naik 27 persen dari tahun sebelumnya. 

Pendapatan bunga bersih juga mengalami kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp15,2 triliun, sementara pendapatan lainnya tumbuh 31 persen menjadi Rp2,2 triliun.

"Tentu kami juga terus beraspirasi untuk meningkatkan capaian-capaian tersebut walaupun tidak mudah di 2025, tapi kami optimistis dengan dukungan staf dan kerja sama dari seluruh, kita bisa bisa mencapai pertumbuhan yang cukup baik di 2025," kata Henoch dalam Buka Puasa Bersama SMBC Indonesia, Jenius, BTPN Syariah, dan Grup OTO, Senin (10/3/2025).

Dari sisi penyaluran kredit, SMBC Indonesia mencatatkan pertumbuhan 15 persen secara tahunan, dengan total kredit mencapai Rp179,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor kredit ritel yang melonjak 31 persen, terutama dari segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro.

"Faktor pendorong terbesar berasal dari kredit retail yang tumbuh sebesar 31 persen, berkat penyaluran di segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro yang masing-masing naik 389 persen, 51 persen, dan 40 persen," tutur Henoch.

Sementara itu, kredit Usaha Kecil dan menengah (UKM) tumbuh 8 persen. Namun, kredit korporasi mengalami penurunan sebesar 6 persen akibat dinamika suku bunga dan persaingan yang ketat.

Total aset SMBC Indonesia pada akhir 2024 mencapai Rp241,1 triliun, naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 12 persen menjadi Rp121,3 triliun.

"Total aset SMBC Indonesia pada periode yang sama tercatat senilai Rp241,1 triliun, atau naik 20 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu," tutur Henoch.

Rincian dana pihak ketiga meliputi pertumbuhan saldo rekening koran dan tabungan (CASA) sebesar 3 persen menjadi Rp45,6 triliun, serta peningkatan deposito sebesar 18 persen menjadi Rp75,7 triliun.

Biaya operasional SMBC Indonesia tercatat sebesar Rp9,4 triliun, yang mencakup pengonsolidasian biaya operasional Grup OTO. Biaya kredit tercatat sebesar Rp3,9 triliun.

Dengan pengonsolidasian biaya operasional Grup OTO sejak akuisisi ke dalam angka konsolidasi, biaya operasional menjadi Rp9,4 triliun. Biaya kredit menjadi Rp3,9 triliun pada 2024.

Henoch mengatakan, peningkatan biaya-biaya ini sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif lainnya dari SMBC Indonesia.

(Fiki Ariyanti)

SHARE