BANKING

Standard Chartered Fasilitasi Pembiayaan Infrastruktur USD75 Miliar hingga 2050

Kunthi Fahmar Sandy 27/10/2021 11:06 WIB

Standard Chartered telah berkomitmen untuk mendanai dan memfasilitasi pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, teknologi bersih

Standard Chartered Fasilitasi Pembiayaan Infrastruktur USD75 Miliar hingga 2050 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Untuk meningkatkan pemahaman mengenai keuangan berkelanjutan (Sustainable Finance), Bank Indonesia menggelar lokakarya (workshop) bertemakan “Keuangan Berkelanjutan dan Dampak Perubahan Iklim” yang didukung oleh Standard Chartered

Workshop yang diselenggarakan selama tiga hari (25-27 Oktober 2021) ini mengangkat berbagai topik pembahasan seperti inisiatif Bank Indonesia dalam memitigasi dampak perubahan iklim, komponen-komponen kunci kebijakan dan regulasi keuangan berkelanjutan, kesenjangan pembiayaan keuangan berkelanjutan, struktur produk keuangan berkelanjutan, strategi pembiayaan transisi ke nol karbon bersih (net zero), derivatif dan pasar uang, pasar karbon, serta integrasi risiko iklim. 

Saat membuka workshop tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengungkapkan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi, bersinergi dan bekerjasama mengimplementasikan kerangka kerja yang komprehensif dari kebijakan berkelanjutan nasional. 

Momentum sinergi dan kolaborasi antar otoritas perlu disongsong sedini mungkin, sehingga tercipta ruang untuk memperkuat dan mengembangkan aspek fundamental dan infrastruktur ekosistem keuangan berkelanjutan, misalnya terkait taksonomi, lembaga pendukung, regulasi, dan hal-hal lain guna mempercepat pembangunan dengan konsep hijau dan berkelanjutan dengan harmonisasi antara pertumbuhan ekonomi dengan aspek lingkungan dan sosial guna menarik lebih banyak investor. 

Andrew Chia, Cluster CEO for Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered mengatakan Standard Chartered menyambut baik upaya Bank Indonesia untuk memperdalam dan memperluas pemahaman tentang keuangan berkelanjutan di antara para pemangku kepentingan utama dalam industri perbankan dan keuangan di Indonesia. 

"Dukungan kami kepada Bank Indonesia sejalan dengan ambisi kami untuk menjadi bank yang paling berkelanjutan dan bertanggung jawab. Mencapai net zero merupakan upaya bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Kami akan terus bekerja dengan berbagai institusi, regulator, badan industri, dan akademisi untuk memperdalam pemahaman tentang keuangan berkelanjutan dan membantu transisi klien kami ke nol bersih," katanya Rabu (27/10/2021). 

Di tengah makin nyatanya dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem terhadap  perekonomian, tindakan nyata oleh para pelaku industri keuangan seperti pelaksanaan program pelatihan dan sosialisasi keuangan berkelanjutan yang dilakukan secara berkala, terstruktur dan tepat sasaran, sangat diperlukan.  

Selain itu, peningkatan porsi pembiayaan terhadap proyek-proyek pembangunan ramah lingkungan, serta peningkatan daya tahan dan daya saing lembaga jasa keuangan dalam menghadapi dampak perubahan iklim terhadap perekonomian menjadi tidak terelakkan mengingat makin nyatanya dampak perubahan iklim terhadap perekonomian dan berbagai aspek kehidupan bangsa. 

Pada Juni 2020, Standard Chartered Bank Indonesia mengambil bagian sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam penerbitan sukuk hijau senilai 750 juta Dolar AS dari pemerintah Republik Indonesia. 

Di 2021, Standard Chartered berpartisipasi sebagai salah satu bank yang berpartisipasi dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, yang merupakan PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. 

Sejumlah produk dan layanan yang mengikuti prinsip-prinsip keuangan keberlanjutan juga telah diluncurkan oleh Standard Chartered, seperti Deposito Berjangka Berkelanjutan USD pertama yang memampukan investor Indonesia untuk berinvestasi dengan mudah demi masa depan yang berkelanjutan, serta mendapatkan pengembalian dari investasi mereka tersebut. 

Produk ini diluncurkan pertama di dunia oleh Standard Chartered di Mei 2019, dan telah diluncurkan pula di beberapa negara, termasuk Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Hongkong. 

Standard Chartered telah berkomitmen untuk mendanai dan memfasilitasi pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, teknologi bersih, dan energi terbarukan sebesar USD75 miliar antara tahun 2020 dan 2025, dengan mendatangkan modal dari seluruh sektor keuangan. 

Standard Chartered pun berkomitmen untuk mencapai emisi nol karbon bersih dari operasinya pada tahun 2030, dan dari pembiayaan pada tahun 2050. Standard Chartered akan terus berkolaborasi dengan berbagai mitra, nasabah dan para pemangku kepentingan untuk terus mendorong kesadaran akan keuangan berkelanjutan dan aplikasinya dalam industri keuangan dan ekonomi secara keseluruhan.

(SANDY)

SHARE