Suku Bunga Naik, Pengajuan Kartu Kredit di AS Tetap Tinggi
Penelitian yang dilakukan New York Fed menunjukkan konsumen di Amerika Serikat (AS) terus mencari lebih banyak kartu kredit tahun ini.
IDXChannel - Penelitian yang dilakukan New York Fed menunjukkan konsumen di Amerika Serikat (AS) terus mencari lebih banyak kartu kredit tahun ini.
Bahkan, ketika Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga, yang seharusnya menurunkan permintaan hipotek, pinjaman mobil, dan jenis kredit lainnya.
Melansir Bloomberg, survei terkait akses kredit terbaru dari The Fed New York menunjukkan tingkat penggunaan kartu kredit sebesar 27,1% pada Oktober dan tetap kuat seperti tahun sebelumnya yaitu di angka 26,5%.
Sebaliknya, tingkat permohonan kredit secara keseluruhan sedikit menurun, setelah rebound pada 2021.
Hasil dari penelitian juga menujukkan permintaan untuk segala jenis kredit yang paling kuat berasal dari konsumen dengan skor kredit tinggi. Tarif aplikasi untuk orang dengan skor kredit di atas 760 berada di atas tingkat pra-pandemi, sedangkan tarif untuk konsumen dengan skor kredit di bawah 680 berada di bawah tingkat pra-pandemi.
The Fed berusaha memulihkan ekonomi dan menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga secara cepat, yang membuat konsumen dan bisnis lebih berat untuk meminjam uang.
Menurut survei New York Fed, tingkat aplikasi untuk pembiayaan kembali hipotek anjlok pada tahun ini yang mencapai 8,9% pada Oktober 2022, dari 21,4% pada Oktober 2021. Tingkat aplikasi pinjaman hipotek secara keseluruhan turun menjadi 6,7% pada Oktober 2022 dari 8,5% pada Oktober 2021.
Survei juga menunjukkan beberapa konsumen sedikit lebih peduli tentang biaya masa depan mereka. Konsumen mengatakan mereka cenderung tidak akan mengajukan hipotek dan pinjaman mobil selama 12 bulan ke depan.
Namun ada peningkatan pangsa yang berniat mengajukan kartu kredit atau batas kartu kredit yang lebih tinggi.
Temuan ini sejalan dengan laporan terpisah Fed yang dirilis minggu lalu yang menunjukkan bahwa utang kartu kredit melonjak selama setahun terakhir dan mencatat jumlah paling banyak dalam 20 tahun terakhir. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro