Surplus Dagang 53 Bulan Beruntun, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi
Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan yang berlanjut positif menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 mencapai USD3,26 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2024 sebesar USD2,78 miliar.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus selama 53 bulan beruntun sejak Mei 2020.
"Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan September 2024 positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).
Ke depan, kata Ramdan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Peningkatan surplus neraca perdagangan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas.
Neraca perdagangan nonmigas September 2024 mencatat surplus sebesar USD4,62 miliar ditopang oleh ekspor nonmigas yang tetap kuat mencapai USD20,91 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor produk manufaktur dan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti besi dan baja, bahan bakar mineral (batu bara), serta nikel.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai USD1,36 miliar pada September 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.
(Fiki Ariyanti)