Tabungan Haji Jadi Pilihan Tepat, BSI: Ada Data Menarik Terkait Biayanya
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) secara konsisten mengembangkan ekosistem halal, salah satunya lewat haji dan umrah.
IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) secara konsisten mengembangkan ekosistem halal, salah satunya lewat haji dan umrah.
Berkaitan dengan haji, Direktur Penjualan & Distribusi Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna menjelaskan biaya haji bisa mudah disimpan melalui Tabungan Haji.
"Kita bisa melihat bahwa tabungan haji ini masih besar sekali potensinya. Adapun posisi DPK tabungan haji Bank Syariah Indonesia di tahun 2024 ini kurang lebih Rp15 triliun nyaris tanpa bagi hasil," ungkapnya saat BSI Communication Summit 2024, Bali , Jumat (18/10/2024).
Selain itu, Anton mengatakan bahwa terdapat data menarik terkait ongkos haji di Indonesia.
"Ada data menarik, haji kita itu ada kenaikan di setiap tahunnya. Jadi kalau kita bicara haji, real costnya ini data dari BPK setiap jemaah dikenakan biaya BPIH rata-rata sebesar Rp93,4 juta. Namun, perlu dipahami bahwa Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah sekitar Rp56,04 juta," katanya.
Jika dicermati, lanjutnya, dalam 2 tahun itu biaya haji naiknya kurang lebih sekitar Rp6 juta dalam 2 tahun.
"Artinya kalau kita bagi, kurang lebih mungkin biaya haji ini nyaris 10 persen naiknya per tahun. Jadi kalau kita berangkat 10 tahun dari sekarang, kurang lebih kalau sekarang angka ongkos haji Indonesia Rp56 juta dengan asumsi penaikannya sama, kurang lebih kita harus bayangkan biaya haji akan mencapai Rp100 sampai Ro120 juta," paparnya.
Berdasarkan data internal bahwa potensi haji khusus yang di kelola PIHK (ONH plus) di Indonesia tahun 2024 mencapai lebih 297 Juta USD. Di mana jamaah haji Indonesia cukup mendominasi ibadah haji setiap tahunnya dari seluruh dunia.
Oleh karena itu, membuka tabungan haji bisa menjadi pilihan yang sangat tepat agar dapat mengelola keuangan dengan baik untuk manfaat yang baik kedepannya.
(Shifa Nurhaliza Putri)