BANKING

Tak Mau Terlalu Banyak Lepas Saham BSI, Dirut BNI: 5 Persen Cukuplah

Suparjo Ramalan 16/01/2024 21:02 WIB

PT Bank Negara Indonesia menargetkan pelepasan kepemilikan saham atau divestasi di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebesar 5 persen.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar (MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menargetkan pelepasan kepemilikan saham atau divestasi di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebesar 5 persen. Jumlah itupun dipandang cukup dan tak terlalu banyak.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, divestasi saham perusahaan di BSI tidak terlalu besar. Alasannya, bisnis perbankan syariah yang dijalankan BSI di Tanah Air sangat baik. 

“Ya kalau kita sih mungkin sementara tidak besarlah, mungkin sekitar 5 persen cukuplah (divestasi),” ujar Royke saat ditemui wartawan di JCC, Senayan Jakarta, ditulis Selasa (16/1/2024).

Saat ini, komposisi pemegang saham BSI terdiri atas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 50,83 persen, BBNI 24,85 persen, BRI 17,25 persen. Sisanya adalah pemegang saham yang masing-masing di bawah 5 persen.

Kendati begitu, BBNI tidak terburu-buru melepaskan kepemilikan sahamnya kepada investor lain. Royke mengatakan ada kemungkinan aksi korporasi itu masih akan ditahan. 

“Ya belum lah, kalau bisa ditahan, tahan dulu saja. Ya kita memang tadinya kalau ada investor yang akan masuk, ingin ambil, tapi kan kalau kita lihat BSI bisnisnya bagus, harusnya kita bertahan saja,” kata dia.

Pada rencana awal, lanjut Royke, pelepasan saham di BSI akan dialokasikan sebagai modal anak usaha BBNI. Meskipun kebutuhan dana untuk pertumbuhan non-organik bisnis perusahaan juga bisa berasal dari skema lainnya, tak hanya divestasi.

“Dulu kita memang rencananya buat modal ke anak perusahaan, banyak anak perusahaan kita. Kita lagi lihat. Tapi nanti kita juga tinggal atur,” katanya. 

“Kebetulan juga laba kita membaik, equity kita makin bagus. Jadi harusnya gak terlalu urgent. Tapi kita ada, apa ya, bisa melakukan corporate action lagi lah kalau ada jumlah equity yang cukup,” pungkasnya.

(NIY)

SHARE