BANKING

Ternyata KPR Indonesia Berbeda dengan Australia, Bos BCA: Bangun Rumah di Sana Tiga Bulan Beres

Anggie Ariesta 09/09/2021 06:52 WIB

Saat ini, Kredit kepemilikan rumah (KPR) tidak hanya jual rumahnya saja, ada yang sudah jadi (ready stock) dan ada yang harus bangun dahulu.

Ternyata KPR Indonesia Berbeda dengan Australia, Bos BCA: Bangun Rumah di Sana Tiga Bulan Beres (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Saat ini, Kredit kepemilikan rumah (KPR) tidak hanya jual rumahnya saja, ada yang sudah jadi (ready stock) dan ada yang harus bangun dahulu. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dengan membangun rumah tersebut otomatis perlu tenaga kerja dan ini berbeda jika dibandingkan Australia

"Ini semua gawe di industri kan mempekerjakan orang semua, apalagi sekarang KPR kita tuh tidak seperti Australia. Australia percaya tidak percaya, bangun rumah tinggal sederhana 3 bulan kelar, di kita tuh tidak ada rasanya bisa bangun rumah 3 bulan kelar paling renovasi-renovasi disini paling ngga 9 bulan atau setahun bahkan bisa lebih," kata Jahja, Rabu (8/9/2021). 

Dengan tenaga kerja, lanjut Jahja, sektor properti secara langsung menambah pemasukan atau income bagi pekerja golongan tertentu yang tujuannya perputaran ekonomi. 

"Sebab itu saya pikir ini tugas kita bersama secara keseluruhan, kredit tentu kita ingin sekali berkembang kan masih susah PSBB sudah selesai ada PPKM darurat, bukannya tidak bener, bener banget kita bisa menekan jumlah kasus Covid-19 tetapi dampaknya ya tetep kita harus merasakan hal itu ya," ujar dia. 

Dengan adanya pelonggaran PPKM, Jahja juga melihat adanya pengembangan kredit-kredit yang sesuai dengan kebutuhan. 

"Kalau kredit konsumen KKB atau KPR itu bunga nya sangat elastis, bunga turun kredit naik. Kalau kredit modal kerja/investasi diturunin tidak ada yang mau dijual buat apa pinjem kredit, kredit diturunin pun bunganya tidak pinjem, karena itu beban, buat apa dia pinjem kecuali dia ada usaha yang berhasil kalau kredit perumahan KPR atau kendaraan bermotor atau mobil ya ini penting sekali pricing rate very sensitive namanya, bunga turun pasti demand-nya naik, apalagi ada kemudahan PPn dan lain-lain," katanya. 

"Pemerintah sudah sangat support kita memberikan kemudahan-kemudahan tinggal kita bagaimana memanfaatkan hal itu," pungkas Jahja.

(SANDY)

SHARE