BANKING

Tok, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Fiki Ariyanti 02/02/2023 06:16 WIB

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (0,25 persen) ke kisaran 4,5 persen sampai 4,75 persen.

Tok, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (0,25 persen) ke kisaran 4,5 persen sampai 4,75 persen. Keputusan ini dilakukan untuk terus menekan pertumbuhan ekonomi sebagai upaya memperlambat inflasi. 

The Fed mengatakan dalam pernyataannya Rabu waktu setempat, kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi. 

Tetapi dalam konferensi persnya setelah pengumuman kenaikan suku bunga, Gubernur The Fed, Jerome Powell mengatakan, dia dan pejabat Federal Reserve lainnya percaya beberapa kenaikan lagi kemungkinan akan cukup untuk mencapai tingkat suku bunga yang akan membuat The Fed merasa nyaman untuk menghentikan kenaikan.

Itu semua adalah bagian dari upaya untuk memperlambat kenaikan harga. Pernyataan Powell tersebut membawa saham lebih tinggi dalam perdagangan Rabu.

Meskipun sekarang ada banyak tanda bahwa inflasi memang melambat, beberapa indikasi menunjukkan, ekonomi sudah mengalami reflasi, yang dapat membuat harga naik lagi.

Ekonom mengatakan, ketakutan resesi nampaknya tidak beralasan dan jika ada, tetap ada risiko bahwa Fed harus melanjutkan pengetatan moneternya untuk mencegah ekonomi tumbuh terlalu cepat lagi.

"The Fed menatap ke bawah pada peningkatan aktivitas ekonomi," tulis Neil Dutta, kepala ekonomi AS di kelompok keuangan Renaissance Macro, dalam sebuah catatan baru-baru ini, dikutip dari NBC News, Kamis (2/2/2023).

Dutta menambahkan, kenaikan suku bunga 0,25 persen mungkin terbukti terlalu kecil, dengan risiko bahwa Fed harus kembali ke kebijakan yang lebih ketat nanti. 

"Kisah The Fed hanya berhasil jika ekonomi melambat. Maaf, tapi saya tidak melihatnya."

Ekonom di Bank of America menuturkan, The Fed belum yakin tekanan inflasi akan menghilang dengan cepat.

Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, upah dan gaji swasta naik hanya 1 persen dalam tiga bulan terakhir 2022, turun dari kenaikan 1,2 persen di kuartal sebelumnya.

"Kami memperkirakan Ketua Fed Powell akan menekankan perlunya [untuk] mempertahankan kebijakan pada tingkat yang membatasi selama beberapa waktu untuk menurunkan inflasi menuju target 2 persen," kata Gregory Daco, kepala ekonom di konsultan EY-Parthenon Ernst & Young, mengatakan dalam sebuah catatannya. 

"Powell juga akan menekankan sangat berhati-hati terhadap kebijakan pelonggaran sebelum waktunya," imbuh Daco.

(FAY)

SHARE