BANKING

Transaksi E-Commerce Tembus Rp42 Triliun, Tiga Barang Ini Paling Banyak Dibeli Orang RI

Fiki Ariyanti 23/11/2023 18:10 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce di Tanah Air mencapai Rp42,2 triliun pada Oktober 2023.

Transaksi E-Commerce Tembus Rp42 Triliun, Tiga Barang Ini Paling Banyak Dibeli Orang RI (Foto Youtube BI)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce di Tanah Air mencapai Rp42,2 triliun pada Oktober 2023. Sedangkan volume transaksinya menembus 361,54 juta transaksi di periode tersebut.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengungkapkan, transaksi e-commerce di Indonesia tercatat tumbuh positif. 

"Dari term of nominal, di Oktober ini Rp42,2 triliun atau tumbuh 10,69 persen (month to month/mom) dan 4,99 persen (year on year/yoy)," kata dia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (23/11).

"Sedangkan dari term of volume, pada Oktober 2023 tercatat 361,54 juta transaksi atau tumbuh 8,13 persen mom, dan 32,04 persen yoy," lanjutnya. 

Filianingsih juga menyebut tiga kategori produk yang paling tinggi dari sisi nilai maupun volume transaksinya. 

"Untuk kategori produk paling tinggi ada tiga, yakni fesyen, personal care dan kosmetik, rumah tangga dan kantor," tuturnya.

Menurutnya, ada dua faktor yang mendorong pertumbuhan positif belanja di e-commerce.  

"Apa yang menyebabkan, ada dua yaitu, akseptasi untuk belanja di e-commerce semakin meluas, dan adanya promo di tanggal-tanggal kembar," jelas Filianingsih.

Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo menambahkan, bahwa dari hasil analisis bank sentral, transaksi e-commerce dapat meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 

"Dulu orang belanja perlu ke toko, ke luar, volume transaksinya perlu waktu. Tapi dengan ini (e-commerce) bisa lebih cepat, sehingga perputaran uang, baik itu transksi, maupun pembeli dan penjual lebih cepat. Dengan QRIS, BI Fast yang bisa diselesaikan dengan serta merta. BI Fast kan real time," jelasnya.

Selanjutnya, diakui Perry, harga-harga barang yang dijual di e-commerce bisa lebih murah, sehingga mendukung pengendalian inflasi, khususnya barang kebutuhan sehari-hari, seperti fesyen personal care, makanan dan minuman, serta barang elektronik. 

"Harganya bisa lebih murah. Itulah jad kami terus mempercepat digitalisai ekonomi keuangan karena manfaatnya banyak, yakni mendorong ekonomi, peputaran uang lebih cepat, dan mendukung penurunan inflasi," tandas Perry.

(FAY)

SHARE