BANKING

Tren Kinerja Melonjak, KB Bank (BBKP) Optimistis Mampu Bukukan Laba Bersih di 2025

Taufan Sukma Abdi Putra 18/02/2025 15:10 WIB

KB Bank jadi memiliki ruang gerak yang lebih besar guna mengakselerasi pertumbuhan kinerja Perseroan ke depan.

Tren Kinerja Melonjak, KB Bank (BBKP) Optimistis Mampu Bukukan Laba Bersih di 2025 (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), atau KB Bank, terus berupaya memperkuat fundamental kinerja keuangan melalui program transformasi yang komprehensif.

Hal tersebut terus dilakukan seiring telah masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali Perseroan sejak 2020 lalu, yang membuat KB Bank resmi menjadi bagian dari KB Financial Group (KBFG), institusi keuangan terbesar di Korea Selatan.

"Melalui transformasi ini, kami terbukti berhasil memperbaiki fundamental keuangan secara signifikan hingga akhir 2024. Dari segi CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal), misalnya, sudah stabil di level 16 persen. Jauh lebih baik dibanding 12 persen saat sebelum transformasi," ujar Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, dalam keterangan resminya, Senin (18/2/2025).

Dengan posisi CAR tersebut, menurut Lee, pihaknya jadi memiliki ruang gerak yang lebih besar guna mengakselerasi pertumbuhan kinerja Perseroan ke depan.

Sedangkan kualitas aset juga mengalami peningkatan, dengan rasio kredit yang kurang berkualitas (Loan at Risk/LAR) yang berhasil ditekan dari 65 persen sebelum transformasi, menjadi hanya 23 persen untuk saat ini.

Dari sisi likuiditas, rasio kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) juga melonjak dari 90 persen di 2020, menjadi 147 persen saat ini, jauh di atas standar ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 
Dari sisi kinerja keuangan, KB Bank juga sukses mencatatkan Pendapatan Bunga Bersih (Net Intereset Income/NII) di atas Rp800 miliar per akhir 2024, melesat lebih dari dua kali lipat dibanding posisi NII sebelum transformasi, yang masih sebesar Rp400 miliar.

Peningkatan ini pun berdampak pada margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang tumbuh, dari 0,6 persen menjadi kisaran 1,3 sampai 1,4 persen, untuk periode perbandingan yang sama.

Pertumbuhan tersebut, menurut Lee, tak lepas dari upaya perbaikan kualitas aset yang secara konsisten dilakukan oleh Perseroan.

"Tak hanya itu, proses persetujuan kredit yang terpusat juga memastikan manajemen risiko yang lebih baik, sehingga memperkuat posisi bank dalam menghadapi dinamika pasar," ujar Lee.

"(Transformasi) Ini merupakan perjalanan yang penuh dengan tantangan. Namun berkat dukungan dan kepercayaan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan, saat ini kami telah melalui bagian tersulit dari perjalanan transformasi tersebut," ujar Lee.

Karenanya, Lee menjelaskan, pihaknya kini mulai bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan. Tak tanggung-tanggung, Perseroan dengan optimistis memasang target dapat mulai mencatatkan laba bersih di 2025 ini, setelah pada 2024 KB Bank masih terus berkutat pada posisi kerugian.

Salah satu upaya tersebut, yaitu dengan melakukan modernisasi sistem perbankan inti dengan mengadopsi Next Generation Banking System (NGBS) yang berbasis teknologi teruji.

Sistem baru ini akan menggantikan infrastruktur lama yang sebelumnya memiliki keterbatasan efisiensi operasional dan inovasi layanan. 
Kehadiran sistem baru ini akan memberikan berbagai manfaat bagi nasabah, antara lain proses transaksi yang lebih cepat, keamanan yang lebih tinggi, serta kemudahan dalam pengelolaan layanan perbankan.

"Saat ini, kami sudah berada pada tahap pengujian akhir bersama regulator (OJK) dan menargetkan implementasi penuh pada awal triwulan II-2025 mendatang," ujar Lee.

Dengan fondasi yang kini lebih solid serta adopsi teknologi yang lebih canggih, KB Bank disebut Lee yakin dapat mencapai kinerja positif, termasuk mencatatkan laba bersih untuk kinerja 2025.

Perjalanan selama kurang lebih lima tahun transformasi ini mencerminkan dedikasi KB Bank dalam membangun perbankan yang lebih kuat, berkelanjutan, dan berorientasi pada kebutuhan nasabah.

"Kami siap menghadapi tantangan industri keuangan di masa depan dengan pendekatan yang lebih inovatif dan tangguh," ujar Lee.

(taufan sukma)

SHARE