BANKING

Tujuh Langkah BI Amankan Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi

Michelle Natalia 16/02/2023 15:15 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memaparkan sejumlah strategi Bank Sentral untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  

Tujuh Langkah BI Amankan Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memaparkan sejumlah strategi Bank Sentral untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  

"Pertama, memperkuat operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter," ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2023). 

Langkah kedua, memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian atau penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Ketiga, melanjutkan twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN, khususnya bagi masuknya investor portofolio asing dalam rangka memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah," ungkap Perry. 

Langkah yang keempat, memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi instrumen operasi moneter valas DHE, berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada BI sesuai dengan mekanisme pasar mulai berlaku per 1 Maret 2023.

"Yang kelima, kami melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan fokus kepada dampak suku bunga kebijakan terhadap suku bunga kredit investasi dan kredit modal kerja," sambung Perry. 

Langkah keenam, BI terus memperkuat kebijakan digitalisasi sistem pembayaran melalui perluasan QRIS, BI FAST, digitalisasi bansos, transaksi keuangan Pemda, dan moda transportasi untuk mendukung peningkatan konsumsi masyarakat.

Tujuannya guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan transaksi pembayaran cross-border melalui kerja sama QRIS dan interkoneksi sistem pembayaran antarnegara.

"Ketujuh, memperkuat kerja sama internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, serta memfasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait," paparnya.
 
Selain itu, BI melanjutkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait untuk menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023, khususnya melalui jalur keuangan.​ 

Koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan mitra strategis juga terus diperkuat. 

Dalam kaitan ini, koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

"Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan," ujarnya. 

"Selain itu, mendorong kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor, serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau," pungkas Perry. 

(FAY)

SHARE