BANKING

Tumbuh 6,35 Persen, Bank Jakarta Kantongi Pendapatan Bunga Bersih Rp2,16 Triliun

Taufan Sukma Abdi Putra 03/11/2025 17:42 WIB

total aset Bank Jakarta tercatat sebesar Rp90,72 triliun, tumbuh 12,37 persen (YoY) dibanding posisi triwulan III-2024 sebesar Rp80,74 triliun.

Tumbuh 6,35 Persen, Bank Jakarta Kantongi Pendapatan Bunga Bersih Rp2,16 Triliun (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Ibu Kota Jakarta (Bank Jakarta) membukukan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar RP2,16 triliun di triwulan III-2025 ini.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 6,35 persen dibanding realisasi NII Perseroan pada periode sama di 2024 lalu yang tercatat masih Rp2,03 triliun.

Dari capaian NII tersebut, Bank Jakarta juga berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp520,81 miliar, atau tumbuh tipis sebesar 1,46 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibanding laba pada periode sama di 2024, yang sebesar Rp513,23 miliar.

"Kinerja positif ini merupakan hasil dari komitmen kuat seluruh insan Bank Jakarta untuk tumbuh sebagai Bank Pembangunan Daerah yang kuat, sehat, dan berkelas nasional," ujar Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo, dalam keterangan resminya, Senin (3/11/2025).

Tak hanya mengejar pertumbuhan kinerja, menurut Agus, pihaknya juga fokus dalam memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh ekosistem ekonomi kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagaimana dilansir melalui Laporan Keuangan Perseroan, total aset Bank Jakarta tercatat sebesar Rp90,72 triliun, tumbuh 12,37 persen (YoY) dibanding posisi triwulan III-2024 sebesar Rp80,74 triliun.

Pertumbuhan aset tersebut didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp74,23 triliun, tumbuh 16,9 persen (YoY) dari Rp63,50 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Di tengah kompetisi penghimpunan dana yang masih ketat, Bank Jakarta fokus memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA). 
Hasilnya, rasio CASA tumbuh signifikan sebesar 59,85 persen (YoY), menjadi fondasi penting bagi efisiensi biaya dana dan stabilitas likuiditas dalam mendukung ekspansi pembiayaan yang berkelanjutan.

Pada sisi pembiayaan, penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jakarta tumbuh solid, terutama pada segmen UMKM yang meningkat 16,14 persen (YoY) menjadi Rp6,62 triliun dari Rp5,7 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ini mencerminkan peran aktif Bank Jakarta dalam mendukung produktivitas ekonomi daerah melalui penyaluran pembiayaan yang inklusif dan berdampak luas," ujar Agus.

Agus menjelaskan, pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha, terutama UMKM di berbagai sektor produktif, melalui pengembangan produk kredit yang lebih fleksibel dalam tenor, suku bunga, dan skema pembayaran sesuai kebutuhan pelaku usaha.

"Perseroan secara konsisten menjalankan strategi penguatan fundamental melalui pengelolaan risiko yang prudent, transformasi proses bisnis, dan optimalisasi teknologi digital untuk mendukung akselerasi bisnis yang sehat dan berdaya saing," ujar Direktur Keuangan & Strategi Bank Jakarta, Basaria Martha Juliana, dalam kesempatan yang sama.

Dari sisi efisiensi, menruut Basaria, Bank Jakarta terus menjalankan berbagai inisiatif pengelolaan biaya bunga secara optimal, antara lain melalui peningkatan porsi CASA dan penyesuaian suku bunga deposito korporasi.

Langkah ini berhasil menurunkan beban bunga sebesar 7,77 persen hingga September 2025.
Selain itu, pengelolaan operasional expenditure (OPEX) juga terus dioptimalkan melalui efisiensi proses bisnis, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan penyelarasan struktur biaya dengan prioritas strategis perusahaan.

"Upaya ini memperkuat efektivitas operasional sekaligus menjaga ruang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ujar Basaria.

(taufan sukma)

SHARE