BANKING

UBS Buka Peluang Akuisisi Credit Suisse

Dhera Arizona 18/03/2023 13:01 WIB

UBS Group AG sedang menjajaki peluang akuisisi semua atau sebagian Credit Suisse.

UBS Buka Peluang Akuisisi Credit Suisse. (Foto MNC Media)

IDXChannel - UBS Group AG sedang menjajaki peluang akuisisi semua atau sebagian Credit Suisse. Hal ini atas desakan regulator Swiss setelah saingannya itu dilanda krisis kepercayaan, menurut sumber.

Dilansir dari laman Bloomberg, Jakarta, Sabtu (18/3/2023), dewan di dua bank pemberi pinjaman terbesar di Swiss itu berencana melakukan pertemuan secara terpisah pada akhir pekan ini. Keduanya disebut akan mempertimbangkan ide akuisisi tersebut.

Menurut Financial Times, pembicaraan keduanya akan diatur oleh Bank Sentral Swiss (SNB) dan regulator Finma.

Namun demikian, juru bicara UBS dan Credit Suisse menolak untuk memberikan komentar terkait rencana akuisisi itu.

Sementara itu, salah satu orang yang mengetahui kabar tersebut menyebutkan, pengumuman kesepakatan akuisisi kedua bank itu akan diumumkan paling lambat Minggu (19/3/2023) malam waktu setempat. Tapi hal itu bisa saja berubah sewaktu-waktu.

Pemerintah, bank sentral, dan Finma telah saling berkomunikasi untuk membahas cara lebih lanjut guna menstabilkan Credit Suisse. Salah satu cara yang diusulkan yakni pemisahan unit bank Swiss dan ikatan yang diatur dengan UBS. Eksekutif di UBS dan Credit Suisse juga menentang kombinasi yang diatur seperti itu, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut sebelumnya.

UBS lebih suka fokus pada strategi mandiri yang berpusat pada kekayaannya sendiri dan enggan mengambil risiko dengan Credit Suisse, kata mereka lagi.

Sebagai informasi, nilai pasar Credit Suisse anjlok menjadi sekitar 7,4 miliar franc Swiss (USD8 miliar), dari puncaknya di tahun 2007 yang mencapai lebih dari 100 miliar franc. Nilai pasar UBS adalah 60 miliar franc.

Credit Suisse yang sudah berdiri pada 1856 pun pernah dihantam serangkaian skandal, perubahan kepemimpinan, hingga masalah hukum selama beberapa tahun terakhir. Pada 2022, perusahaan kali pertama dalam 10 tahun terakhir mengalami kerugian 7,3 miliar franc.

Banyak klien menarik lebih dari USD100 miliar aset dalam tiga bulan terakhir 2022. Hal itu dikarenakan kekhawatiran meningkat tentang kesehatan keuangannya, dan arus keluar terus berlanjut bahkan setelah pemegang saham perusahaan meningkatkan modal 4 miliar franc.

(YNA)

SHARE