Usai Diakuisisi Investree, Bank Amar (AMAR) Tingkatkan Kematangan Digital
Usai proses akuisisi Investree Group tuntas, kini PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) bersiap untuk meningkatkan kematangan digitalnya.
IDXChannel - Usai proses akuisisi Investree Group tuntas, kini PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) bersiap untuk meningkatkan kematangan digitalnya. Hal ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Equine Global untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem teknologi informasi dengan menerapkan tata kelola TI dan melakukan penilaian Kematangan TI (ITMA) berdasarkan Kerangka COBIT 2019.
Chief Technology Officer (CTO) Bank Amar, Kevin Kane mengatakan, pihaknya percaya bahwa sistem TI yang lebih matang dan efisien diperlukan untuk meningkatkan tingkat kematangan bank digital sesuai dengan standar Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan oleh OJK, serta mendukung kinerja dua produk digital unggulan seperti Tunaiku dan Senyumku.
"Kami menyelaraskan tata kelola TI berdasarkan kerangka COBIT 2019 tahun ini untuk mendapatkan gambaran tentang keandalan sistem serta layanan. Dengan menerapkan prinsip, model, dan praktik terbaik COBIT 2019, kami dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan produktivitas sistem TI dengan tetap menjaga kepatuhan dan keamanan informasi, yang nantinya akan meningkatkan nilai layanan TI dan sumber daya sekaligus juga kepercayaan dari nasabah," ujar Kevin dalam keterangan resminya, Jumat (10/6/2022).
Dikembangkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association), sebuah organisasi internasional yang diakui dengan lebih dari 150.000 anggota di seluruh dunia, COBIT 2019 adalah kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan praktik, alat analisis, dan model yang diterima secara global yang dapat membantu Bank Amar menangani permasalahan bisnis secara efektif melalui tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi (Enterprise Governance of IT/EGIT).
COO Equine Global, Hendra Kusumawidjaja menjelaskan bahwa untuk mengukur tingkat kematangan digital suatu perusahaan berdasarkan COBIT 2019, khususnya di sektor perbankan, sangatlah penting. Selain memenuhi standar regulator, memperluas pengukuran untuk memasukkan tren perkembangan saat ini akan membantu Amar Bank, bank yang telah lama bertransformasi secara digital, untuk tetap menjadi yang terdepan.
"Sebagai perwakilan dari manajemen Equine Global, kami berharap pengukuran teknologi informasi dan semua proses dapat dilakukan dengan lancar, membuat Amar Bank lebih siap lagi untuk memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan kinerja bisnis, dan daya saing," katanya.
Selain meningkatkan kematangan TI melalui implementasi kerangka COBIT 2019 untuk memperkuat ekosistem digital, Amar Bank juga telah menanamkan budaya digital dengan menerapkan kebijakan 'Work From Anywhere' (WFA) secara permanen sejak Oktober 2021.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien dari mana saja dan kapan saja, yang juga sesuai dengan standar Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan oleh OJK, khususnya pada aspek Pemberdayaan Tenaga Kerja yang termasuk ke dalam salah satu kategori pada bagian transformasi desain organisasi perbankan. (TYO)