Volume Transaksi BRImo Milik BBRI Tumbuh Pesat, Ini Penopangnya
Volume transaksi BRImo di kuartal III 2023 tumbuh sebesar 66,87% secara tahunan atau mencapai Rp2.984 triliun.
IDXChannel - Kinerja aplikasi mobile BRImo milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turut mengalami pertumbuhan seiring cemerlangnya kinerja konsolidasi perseroan.
Volume transaksi BRImo di kuartal III 2023 tumbuh sebesar 66,87% secara tahunan atau mencapai Rp2.984 triliun, dengan jumlah pengguna yang mencapai 29,8 juta user.
Direktur Jaringan dan Layanan BBRI Andrijanto mengatakan, pertumbuhan kinerja khususnya jumlah pengguna BRImo yang kian masif dikarenakan respons positif masyarakat, serta seiring dengan perkembangan digitalisasi industri perbankan.
“Ini trennya akan terus meningkat, karena ke depan digitalisasi ini akan semakin tebal,” kata Andrijanto dalam konferensi pers virtual pada Rabu (25/10/2023).
Andrijanto menjelaskan, terdapat empat layanan favorit pengguna yang mendukung kinerja BRImo hingga kuartal III ini, yaitu transfer melalui aplikasi BRImo, pembayaran tagihan melalui BRI Virtual Account, pembayaran e-commerce, serta pembelian pulsa dan token PLN.
“Meskipun kami pantau top tiernya dari transaksi nasabah, yang lain tetap kami kembangkan, jadi kami tidak akan berhenti, dan kami akan dorong terus untuk improvisasi,” ujar Andrijanto.
Peningkatan kinerja BRImo ini turut memengaruhi fee-based Income (FBI) BRI Group yang tercatat tumbuh 12,19% yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun.
Di samping itu, pertumbuhan fee-based income BRI juga didorong meningkatnya bisnis AgenBRILink, yaitu agen layanan bank dengan model bisnis sharing economy bersama masyarakat, yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 698 ribu agen dengan total nilai transaksi yang meningkat 20,77% menjadi sebesar Rp1.163 triliun.
Dari sisi operasional, transformasi digital yang terus dilakukan perseroan mampu meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis BRI.
Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO atau Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan CIR alias Cost to Income Ratio yang secara konsisten semakin membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Rasio BOPO BBRI membaik dari semula 68,36% menjadi 68,07% dan CIR membaik dari semula 42,55% menjadi 41,28%
(DES)