Bos Biofarma Ungkap Prospek Bisnis Farmasi Pasca Pandemi
PT Bio Farma (Persero) Induk Holding BUMN Farmasi mengungkap beberapa prospek bisnis yang akan dilakukan pasca pandemi.
IDXChannel - PT Bio Farma (Persero) Induk Holding BUMN Farmasi mengungkap beberapa prospek bisnis yang akan dilakukan pasca pandemi. Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma Yuliana Indriati menjelaskan, setelah pandemi pasar farmasi di Indonesia khususnya di vaksin ini semakin menarik.
Jauh sebelum pandemi, industri farmasi yang ada di dalam negeri hanya ada Biofarma, baru kemudian mulai tahun lalu, tepatnya pasca pandemi sudah banyak pabrikan baru yang menggarap pasar farmasi Indonesia.
"Jadi ada sekitar ada empat manufaktur vaksin yang sekarang sudah mulai transfer teknologi dari China. Begitu juga ada yang mengakuisisi vaksin dari perusahaan multinasional di Indonesia," jelas dia kepada IDXChannel dalam sebuah wawancara khusus, Rabu (2/8/2023).
Cerahnya bisnis di sektor farmasi membuat Bio Farma akhirnya memperluas cakupan bisnis dari sebelumnya fokus pada produksi vaksin pihaknya mengembangkan inovasinya di bidang life science.
Dalam istilah medis, life science dimaknai sebagai ilmu yang menuntut studi sistematis dan holistik organisme hidup, dengan fokus tujuan melahirkan beragam terobosan ilmiah. Produk life science juga berperan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kesehatan manusia, perbaikan kualitas hidup, serta peningkatan daya saing ekonomi.
"Kita lebih ke arah life science, Jadi gak hanya vaksin tapi kita akan mengembangkan beberapa monoklonal antibodi, protein rekombinan, yang untuk ke arah onkologi. Biofarma banyak mengembangkan inovatif life science, baik itu vaksin, maupun non vaksin," terang dia.
Adapun kata dia pengembangan inovatif ingin menargetkan pasar secara global. Sehingga nantinya semua produk produk inovatif yang Bio Farma produksi melalui system partnering akan diekspor secara global.
"Kami akan fokus ke private partnership ya karena kalau government sudah cukup establish. Kita di 2023 ini akan fokus ke life science inovatif produk. Gak hanya di vaksin tapi di non vaksin juga," jelas dia.
Sebagai informasi Yuliana menjelaskan, hingga saat ii Bio Farma sudah mengekspor berbagai macam vaksin ke ke 150 melalui tender UNICEF. Laboratorium Bio Farma sudah berstandar internasional.
"Paling besar [ekspor] dari UNICEF ya tapi bertahap kita membentuk bilateral partnership, untuk di luar Indonesia. Jadi diharapkan pasar privatenya juga akan lebih berkembang," tandasnya.
(SLF)