ECONOMICS

10 Produsen Kobalt Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

Jujuk Ernawati 20/08/2023 17:19 WIB

Dalam daftar produsen kobalt terbesar di dunia, ada Indonesia. 

10 Produsen Kobalt Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

IDXChannel - Kobalt yang merupakan komponen penting utama baterai lithium yang digunakan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) telah mengalami perubahan signifikan dalam lanskap produksi global. Dalam daftar produsen kobalt terbesar di dunia, ada Indonesia

Adapun negara produsen kobal terbesar di peringkat atas adalah Republik Demokratik Kongo (DRC). Negara di Afrika Tengah ini telah lama menjadi produsen kobalt terbesar di dunia, dengan kontribusi mencapai 73% dari produksi global pada 2022. 

Kendati demikian, menurut Cobalt Institute, dominasi Kongo diperkirakan bakal susut menjadi 57% pada tahun ini. Itu karena Indonesia meningkatkan produksi kobaltnya sebagai produksi sampingan dari industri nikel yang tengah berkembang pesat. 

Mengutip Visual Capitalist, Indonesia menjadi produsen kobalt terbesar kedua pada tahun lalu. Indonesia menyumbang nyaris 5% dari produksi kobalt global, melampaui produsen lainnya, seperti Australia dan Filipina. 

Produksi kobalt Indonesia pada tahun lalu meningkat hingga nyaris 9.500 ton dari 2021 sebanyak 2.700 ton. Pada 2030, produksi kobalt Indonesia berpotensi meningkat hingga 10 kali lipat.

Adapun produksi kobalt global secara total mencapai 197.791 ton, dengan Kongo menyumbang sekitar 145 ribu ton. 

Industri kendaraan listrik merupakan konsumen kobalt terbesar, sekitar 40% dari total permintaan. Pertumbuhan sektor kendaraan listrik diperkirakan akan mendorong permintaan kobalt global dua kali lipat pada 2030. 

Sementara itu, anjloknya harga kobalt, yang turun hampir 30% pada tahun ini menjadi di kisaran USD13,9 per pon memberi dampak besar pada Kongo. 

Selain itu, prospek jangka panjang mineral ini dapat menghadapi rintangan karena upaya mengurangi penggunaannya dalam baterai dipicu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan pekerja anak di tambang kobalt Kongo. 

Meski ada upaya untuk mengurangi penggunaannya untuk baterai kendaraan listrik, namun kobalt diperkirakan akan tetap menjadi bahan baku penting untuk seluruh rantai pasokan baterai dalam waktu dekat. Permintaan kobalt diprediksi bakal naik dua kali lipat pada 2030 menjadi 388 ribu ton.  

Berikut 10 produsen kobalt terbesar di dunia berdasarkan data 2022:

  1. Kongo
    Produksi 144.936 ton (73,3% dari produksi global)
  2. Indonesia
    Produksi 9.454 ton (4,8% dari produksi global)
  3. Australia 
    Produksi 7.000 ton (3,5% dari produksi global)
  4. Pilipina
    Produksi 5.400 ton (2,7% dari produksi global)
  5. Kuba
    Produksi 5.331 ton (2,7% dari produksi global)
  6. Rusia
    Produksi 3.500 ton (1,8% dari produksi global)
  7. Madagaskar
    Produksi 3.500 ton (1,8% dari produksi global)
  8. Kanada
    Produksi 3.100 ton (1,6% dari produksi global)
  9. Papua Nugini
    Produksi 3.060 ton (1,5% dari produksi global)
  10. Turkiye
    Produksi 2.300 ton (1,2% dari produksi global). 

(RNA)

SHARE