ECONOMICS

100 Hari Kerja Pertama, Menaker Cari Solusi terkait Permasalahan UMP

Muhammad Farhan 22/10/2024 18:23 WIB

Menteri Tenaga Kerja Kabinet Merah Putih, Yassierli, berkomitmen tancap gas pada 100 hari kerja pertamanya. 

100 Hari Kerja Pertama, Menaker Cari Solusi terkait Permasalahan UMP. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Menteri Tenaga Kerja Kabinet Merah Putih, Yassierli, berkomitmen tancap gas pada 100 hari kerja pertamanya. Yassierli menuturkan, program kerja utama akan fokus pada persoalan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang kerap diprotes buruh setiap tahunnya.

Dia memastikan akan mencari solusi terbaik dengan juga menggandeng asosiasi pengusaha dalam menjawab tantangan upah layak di Indonesia.

"100 hari pertama kebetulan momentumnya yang pertama adalah memang terkait tentang UMP. Ini adalah memang isu yang cukup strategis dan kami yakin kerja sama dari teman-teman buruh dan kemudian dukungan dari Apindo. Kita akan coba cari solusi yang terbaik," kata Yassierli di kantor Kemnaker, Selasa (22/10/2024).

Selain itu, pihaknya juga akan mencari solusi atas lapangan kerja baru. Hal tersebut menjadi isu yang ditekankan Presiden Prabowo Subianto untuk mengimbangi transformasi digital dan hilirisasi.

"Kita ingin 100 hari pertama ini ada sesuatu yang signifikan terkait tentang solusi  lapangan kerja baru. Pak Presiden berharap, harusnya kita juga bisa melihat transformasi digitalisasi, hilirisasi bisa menjadi sesuatu. Kita mungkin perlu keluar dengan kebijakan, tapi masih susun," kata Yassierli.

Lebih lanjut, Yassierli juga mendapatkan pesan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengenai peningkatan produktivitas dan daya saing SDM di Indonesia. 

Dia mengungkapkan program dari Menaker sebelumnya seperti reskilling atau upskilling, akan kembali dilanjutkan dengan penyesuaian kebutuhan.

Terakhir, Yassierli juga mengatakan keinginan Presiden Prabowo Subianto mengenai industri hospitality yang ingin dikembangkan ke depannya.

"Pak Presiden sendiri ada satu pesan kepada kami juga menyiapkan SDM untuk kita bisa kirim ke luar negeri, terkait tentang hospitality, terkait tentang paramedic dan seterusnya. Ini juga kita akan koordinasikan dengan kementerian terkait, jadi kita bergerak dalam 100 hari ini ada suatu terobosan yang memang kita harapkan ini menjadi semangat baru," tuturnya.

Hal ini juga diiringi dengan semangat Yassierli untuk membenahi reformasi birokrasi di Kementeriannya.

“Dan terakhir, kita juga ingin meneruskan reformasi birokrasi, dan ini menjadi tantangan sendiri di tempat kementerian, karena ini juga nanti akan menunjang atau berdampak kepada kinerja dari kementerian itu sendiri,” kata Yassierli.

(NIA DEVIYANA)

SHARE