ECONOMICS

12 Lokomotif Kereta Barang Pesanan KAI Mulai Dikirim dari AS, Siap Mendarat Awal Juli

Suparjo Ramalan 19/05/2025 14:04 WIB

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memesan 54 unit lokomotif CC205 berbahan bakar diesel-listrik dari Progres Rail.

KAI memesan 54 unit lokomotif CC205 berbahan bakar diesel-listrik dari Progres Rail. (Foto: Dok. Didiek Hartyanto)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memesan 54 unit lokomotif CC205 berbahan bakar diesel-listrik dari Progres Rail, anak perusahaan Caterpillar. Lokomotif ini sudah dipakai untuk angkutan barang sejak 2011.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, sebanyak 12 unit lokomotif tersebut tengah dalam perjalanan dari Alabama, AS. Dikirim sejak 14 Mei 2025, belasan lokomotif itu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung pada 2 Juli 2025.

"Sebelum dioperasikan, seluruh unit akan menjalani serangkaian uji coba menyeluruh untuk memastikan performa optimal dan memenuhi standar keselamatan tertinggi," kata Anne lewat keterangan resmi, Senin (19/5/2025).

Dia menambahkan, pengadaan lokomotif dalam jumlah yang signifikan tersebut merupakan respons KAI terhadap kebutuhan logistik nasional sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) hingga 2029. Lokomotif ini akan digunakan untuk menarik kereta, baik untuk kebutuhan penumpang maupun logistik.

Untuk logistik, kata Anne, volume angkutan pada 2029 diproyeksikan mencapai 111,2 juta ton untuk batu bara dan 10,9 juta ton untuk non-batu bara (semen, CPO, BBM). Oleh karena itu, dibutuhkan sarana yang modern, kuat, dan andal agar layanan logistik berbasis rel mampu mengimbangi kebutuhan energi dan pertumbuhan industri.

"Selain peningkatan volume, beberapa proyek strategis yang mendorong kebutuhan tambahan sarana termasuk Sumbagsel yang diperkirakan akan menghasilkan tambahan volume hingga 27,8 juta ton," katanya.

Kemudian, proyek Tarahan II menargetkan potensi angkutan sebesar 18 juta ton, dan ekspansi fasilitas di Kertapati diproyeksikan menambah 7 juta ton.  Secara keseluruhan, KAI memproyeksikan kenaikan volume angkutan barang sebesar 15 persen hingga 2029.

Pada periode Januari-April 2025, KAI mencatat volume angkutan barang mencapai 21,6 juta ton, naik 3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, sebanyak 83,07 persen atau 17,9 juta ton merupakan komoditas batu bara. 

“Capaian kinerja angkutan barang selama Januari hingga April 2025 turut memperkuat alasan strategis pengadaan ini,” kata Anne.

Untuk pengadaan 54 lokomotif tersebut, KAI menggelontorkan investasi USD222,5 juta atau Rp3,56 triliun. Sebagian sumber pendanaan berasal dari obligasi dan sukuk.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE