ECONOMICS

120 Ribu Diaspora Dongkrak Ekspor Indonesia ke Australia

Suparjo Ramalan 11/05/2025 16:00 WIB

Pemerintah terus mendorong ekspor ke Australia seiring banyaknya jumlah diaspora alias WNI yang tinggal di Negeri Kanguru.

Pemerintah terus mendorong ekspor ke Australia seiring banyaknya jumlah diaspora alias WNI yang tinggal di Negeri Kanguru. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Pemerintah terus mendorong ekspor ke Australia seiring banyaknya jumlah diaspora alias WNI yang tinggal di Negeri Kanguru.

Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan mengatakan, kehadiran diaspora di Australia mampu mendongkrak ekspor karena mereka lebih paham dengan situasi pasar di negara tersebut. Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia-Australia mencapai USD13,47 miliar di mana ekspor RI sebesar USD5,59 miliar.

Lima komoditas utama yang diekspor ke Australia meliputi mesin-mesin/mekanik (HS84) senilai USD1,2 miliar, benda-benda dari besi dan baja (HS85) USD790 juta, mesin/peralatan listrik (HS85) senilai USD400 juta, minyak dan gas (HS87) senilai USD258 juta, dan pupuk (HS31) senilai USD201 juta.

“Menariknya, ekspor nonmigas Indonesia ke Australia meningkat signifikan hingga 60,58 persen sepanjang 2024. Peningkatan ini turut menurunkan defisit perdagangan Indonesia terhadap Australia sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Haris lewat keterangan resmi, Minggu (11/5/2025). 

Dia menjelaskan, sektor dengan potensi ekspor signifikan adalah produk makanan dan minuman (HS code 19, 21, dan 22), dimana total nilai ekspor pada tahun tahun lalu mencapai USD160,5 juta.

Eksportir makanan dan minuman Indonesia dapat memanfaatkan pameran seperti Pameran good food and Wine Show dan Fine Food Australia "Good Food & Wine Show" yang dihadiri oleh 300 supplier dan produsen dari 20 negara, dengan potensi transaksi mencapai lebih dari USD100 juta.

“Untuk sukses menembus pasar Australia, eksportir makanan dan minuman Indonesia disarankan mengikuti tren makanan sehat seperti makanan rendah gula dan berbasis tanaman (plant-based),” katanya.

Dia juga memastikan produk yang diekspor memenuhi standar Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) sejak awal. Produk yang dipasarkan juga sebaiknya memiliki cerita yang kuat, menggunakan bahan berkualitas, dan memiliki nilai budaya serta berkelanjutan.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE