ECONOMICS

17 Negara Pelajari Praktik Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia

Wahyu Dwi Anggoro 02/07/2024 17:05 WIB

Perwakilan dari 17 negara berkembang mengunjungi Riau untuk mempelajari praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

17 Negara Pelajari Praktik Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perwakilan dari 17 negara berkembang mengunjungi Riau untuk mempelajari praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk Pengelolaan Komoditas Berkelanjutan Berbasis Pertanian Rakyat untuk Negara Sehaluan digelar Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Indonesia (LDKPI) pada 22 Juni-2 Juli.

“Harapannya kunjungan ini memberikan pelajaran dan manfaat bagi peserta yang dapat dibawa kembali ke negara masing-masing”, kata Staf Ahli bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kemlu Adam M Tugio dalam keterangan persnya pada Selasa (2/7/2024).

​​​​Para peserta berkesempatan mengunjungi perkebunan kelapa sawit di Siak yang dikelola petani rakyat. Perkebunan tersebut menggunakan praktik perkebunan berkelanjutan, di mana 80 petani sudah tersertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). 

Selain itu, perkebunan yang dikunjungi mengedepankan kearifan lokal dan konservasi hutan dalam pengelolaan kebun, contohnya dengan menggunakan biopestisida dan pupuk organik. Perkebunan yang dikunjungi selama ini juga telah melakukan praktik keterlacakan dengan metode Polygon Mapping. ​

Sebelumnya, para peserta telah mengikuti sesi in-class di Bogor dengan topik-topik yang meliputi hambatan, tantangan, dan peluang di sektor kelapa sawit, termasuk lessons learned dari proses sertifikasi ISPO dan praktik-praktik baik dalam perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. 

“Indonesia selalu perjuangkan komoditas kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan melalui diplomasi dan norm-setting di berbagai forum multilateral. Indonesia juga selalu berkomitmen pada praktik pertanian berkelanjutan”, kata Ditya Agung Nurdianto, Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual Kemlu. (WHY)

SHARE