ECONOMICS

2 PLTA di Poso Beroperasi, Bauran EBT PLN Naik Jadi 38,38 Persen

Athika Rahma 25/02/2022 12:54 WIB

Dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Poso yang dibangun oleh Kalla Group menambah bauran Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) menjadi 38,38 persen.

2 PLTA di Poso Beroperasi, Bauran EBT PLN Naik Jadi 38,38 Persen (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Poso yang dibangun oleh Kalla Group menambah bauran Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) menjadi 38,38 persen.

Kedua PLTA tersebut yakni PLTA Poso dan PLTA Malea 90 megawatt (MW) yang investasinya memakan biaya Rp17 triliun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dengan total kapasitas 515 MW, PLTA Poso yang berada di Poso, Sulawesi Tengah, merupakan pembangkit EBT terbesar di Indonesia Timur yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Poso Energy, anak usaha Kalla Group.

"Sementara PLTA Malea berkapasitas 90 MW yang berada di Tana Toraja, Sulawesi Selatan dikembangkan oleh PT Malea Energy, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama. Dengan beroperasinya kedua PLTA tersebut, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi meningkat menjadi 38,38 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).

Rencananya, PLTA yang memanfaatkan arus sungai Poso ini akan dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker yang akan dioperasikan selama waktu beban puncak, yaitu pukul 17.00 sampai 22.00 dengan Exclusive Commited Energy sebesar 1.669 Giga Watt hours (GWh) per tahun.

Pembangkit ramah lingkungan ini telah terinterkoneksi dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, PLTA Poso juga telah tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Pengoperasian PLTA Poso Peaker sangat penting karena banyaknya industri smelter yang masuk ke Sulawesi, khususnya di Sulawesi Tengah. Smelter ini butuh pasokan listrik yang andal," paparnya. 

Sementara itu, PLTA Malea yang memanfaatkan arus Sungai Saddang akan menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan. Masuknya PLTA Malea bersama dengan PLTA Poso akan membuat cadangan daya sistem Sulawesi Bagian Selatan sebesar 591,5 MW, dengan beban puncak sistem kelistrikan sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.

"PLTA Poso dan PLTA Malea jadi bukti kontribusi aktif PLN dalam mencapai target bauran energi nasional dan target NDC (Nationally Determined Contribution) dunia," kata Darmawan.

Darmawan mengatakan, pengoperasian kedua pembangkit EBT ini juga menjadi bukti kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta (IPP) dalam mempercepat transisi energi.

"Dalam mengakselerasi pembangunan EBT, PLN tak bisa sendiri. Perlu adanya kolaborasi dan sinergi baik bersama BUMN maupun swasta. Kedua proyek ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi apik pengembangan EBT dalam skala besar," tutupnya. (RAMA)

SHARE