ECONOMICS

20 TKA China Masuk RI Saat PPKM Darurat, DPR: Pemerintah Perlu Perhatikan Sensitivitas Rakyat

Kiswondari Pawiro 05/07/2021 10:46 WIB

Masuknya 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, di masa PPKM darurat menuai kontroversi.

20 TKA China Masuk RI Saat PPKM Darurat, DPR: Pemerintah Perlu Perhatikan Sensitivitas Rakyat (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Masuknya 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat menuai kontroversi. Salah satu yang memberi pernyataan adalah Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi. 

"Masuknya 20 TKA China ke Makassar saat PPKM Darurat sangat tidak tepat dari aspek waktu," kata Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR ini, meskipun TKA tersebut sudah melalui prosedur kedatangan orang asing, yakni melalui karantina, namun karena waktunya bersamaan dengan PPKM Darurat membuat publik merasa ada perlakuan khusus.

"Padahal sebenarnya mungkin  sudah sesuai ketentuan, namun informasi yang terbatas menyebabkan kecurigaan publik," imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Awiek ini menegaskan, pihaknya sama sekali tidak anti terhadap investasi. Fraksi PPP juga memahami kebutuhan tenaga kerja untuk proyek program strategis nasional. Namun, karena waktu yang tidak tepat menyebabkan tanggapan yang keliru di masyarakat.

"Beda halnya ketika kedatangan TKA tersebut tidak barengan dgn PPKM Darurat, maka publik tidak ada kecurigaan dan kecemburuan. Ini juga mengulang peristiwa masuknya TKA ketika berbarengan dengan larangan mudik beberapa waktu lalu," ungkap Awiek.

Oleh karena itu, Ketua DPP PPP ini meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan sensitivitas masyarakat di situasi hari ini. Maka, setiap kebijakan harus disinkronkan dengan yang lainnya agar maksud yang baik tidak disalahpahami.

"Jangan sampai upaya maksimal dari pemerintah memutus mata rantai penyebaran covid diganggu oleh hal-hal yang sebenarnya bisa diantisipasi," pungkasnya.
 

(IND) 

SHARE