241.057 Orang Menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk saat Libur Natal 2023
ASDP mencatat 241.057 orang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, saat libur Natal 2023.
IDXChannel - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) (ASDP) mencatat 241.057 orang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Angka ini didapat saat libur Natal 2023.
"Puncak arus pertama untuk penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk pada terjadi pada Sabtu (23/12) atau H-2 Natal yang mencapai 43.467 orang," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin lewat keterangannya, Rabu (27/12/2023).
Dia menambahkan, untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat puncaknya terjadi pada H-3.
"Dengan total kendaraan menyeberang dari Ketapang Ke Gilimanuk sebanyak 31.836 unit roda dua serta 32.940 unit kendaraan roda empat," katanya.
Shelvy mengatakan, pada libur Natal 2023 ini memang mengalami peningkatan penumpang.
"Kami melihat adanya peningkatan signifikan penumpang yang menggunakan kapal feri pada momen libur Natal 2023 khususnya para pengendara roda dua dan mobil pribadi yang ingin berlibur bersama keluarga," kata Shelvy.
Menurut dia, menghadapi puncak arus kedua libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, ASDP terus memaksimalkan layanan operasional di lintasan Ketapang- Gilimanuk yang merupakan pelabuhan kedua tersibuk menghubungkan Pulau Jawa dan Bali itu.
Shelvy menegaskan bahwa puncak arus kedua jelang akhir tahun ASDP telah mempersiapkan sejumlah strategi dan juga berkoordinasi aktif baik dengan BPTD selaku regulator dalam penentuan jadwal kapal, dan juga dengan pihak kepolisian terkait dengan pengaturan lalu lintas jalur dari dan ke pelabuhan untuk menjaga kelancaran, keamanan dan ketertiban.
Selain itu, lanjut dia, ASDP juga telah menyiapkan antisipasi terkait terjadinya antrean kendaraan di dalam pelabuhan, salah satunya dengan adanya screening tiket di area buffer zone sebagai salah satu upaya delaying system, sehingga kendaraan tidak memadati pelabuhan.
"Dan sesuai arahan Kementerian Perhubungan bahwa selama periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, agar penumpang dan kendaraan penumpang mendapatkan prioritas utama dalam layanan," katanya.
(NIY)