ECONOMICS

3 Alasan Mengapa Lowongan Pekerjaan Dibatasi dengan Umur, Standar Gaji sampai Kreatifitas

Kurnia Nadya 17/01/2024 20:18 WIB

Salah satu alasan perusahaan memberlakukan batasan usia dalam lowongan kerja tertentu adalah untuk mencari tenaga kerja dalam usia paling produktif.

3 Alasan Mengapa Lowongan Pekerjaan Dibatasi dengan Umur, Standar Gaji sampai Kreatifitas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Mengapa lowongan pekerjaan dibatasi dengan umur maksimal? Topik ini kerap dibahas di beragam platform media sosial oleh kalangan pekerja muda. Pembatasan usia dinilai diskriminatif terhadap pencari kerja secara general. 

Pencantuman usia dalam lowongan kerja lumrah ditemui di Indonesia. Perusahaan umumnya mematok usia maksimal 22-25 tahun untuk fresh graduate yang hendak melamar di posisi entry level. 

Sementara pada tingkatan yang lebih tinggi, pembatasan usia diterapkan dengan rentang umur yang beragam. Tak sedikit persyaratan ini juga diikuti dengan kriteria ‘belum menikah’ dan syarat keahlian multitalenta yang tidak wajar untuk satu posisi kerja. 

Netizen kerap membandingkan kriteria karyawan di Indonesia dengan negara-negara lain. Hingga muncul candaan bahwa calon karyawan diharuskan mampu membelah lautan untuk diterima kerja. 

Lantas, apakah yang menyebabkan perusahaan menerapkan batasan usia untuk lowongan pekerjaan tertentu? 

Mengapa Lowongan Pekerjaan Dibatasi dengan Umur? 

Mengutip KitaLulus (17/1), ada beberapa alasan mengapa perusahaan menerapkan pembatasan usia untuk beberapa jenis pekerjaan. Salah satu alasan utamanya adalah untuk menghindari kemungkinan perusahaan mempekerjaan anak. 

UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 Ayat 26, yang dimaksud anak adalah orang berusia di bawah 18 tahun. Sehingga, jika seseorang hendak bekerja, minimal harus sudah mengantongi KTP dengan usia minimal 18 tahun.

Meski begitu, ada pengecualian untuk anak usia 13-15 tahun, diperbolehkan bekerja asalkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Ada alasan lain di luar penghindaran risiko di atas, yakni: 

Beberapa Pekerjaan Butuh Tenaga Prima 

Ada beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan tenaga prima, sehingga pekerja dengan usia produktif lebih diutamakan. Pekerja dalam usia produktif (usia muda) cenderung memiliki stamina tubuh yang lebih bugar dibanding pekerja dengan usia dewasa. 

Selain itu, pekerja usia produktif juga dianggap masih memiliki tenaga yang prima dibanding pekerja usia dewasa lainnya. Ketika sudah memasuki usia dewasa (30+), umumnya seseorang akan lebih mudah lelah.

Usia Muda Dianggap Kreatif 

Ada pula perusahaan yang membatasi usia untuk posisi tertentu karena mencari karyawan dengan pola pikir dan ide-ide segar, juga kreatif. Rentang perbedaan usia cukup mempengaruhi pola pikir seseorang. 

Sebagai perbandingan, generasi Z dianggap lebih kreatif dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi lebih baik dibanding generasi milenial atau generasi X, meskipun pada kenyataannya, tidak sedikit generasi milenial dan X cukup melek teknologi.

Standar Gaji

Namun ada pula perusahaan yang memang menargetkan pelamar kerja usia produktif, fresh graduate, atau maksimal 25 tahun dengan pengalaman kerja yang belum sebanyak pekerja usia dewasa lainnya.

Hal ini dilakukan karena fresh graduate biasanya belum memiliki standar gaji yang tinggi, karena memang belum berpengalaman. Sementara pekerja usia 27 tahun ke atas dengan pengalaman kerja bertahun-tahun, memiliki standar gaji yang lebih tinggi. 

Pekerjaan dengan batasan usia 25 tahun dan fresh graduate ini umumnya diberlakukan pada pekerjaan-pekerjaan level entry atau staff. Untuk pekerjaan level mid senior, umumnya jarang ditemui batasan usia. 

Selain ketiga alasan di atas, ada sebab lain tentang batasan usia yang sudah dianggap rahasia umum di kalangan pekerja. Hal ini biasanya berlaku untuk karyawan wanita. 

Anggapan umum di kalangan masyarakat adalah, wanita akan menikah pada rentang usia 20 tahunan (20 awal hingga akhir). Biasanya, karyawan wanita yang menikah, diperkirakan akan berhenti bekerja begitu melahirkan anak. 

Sehingga, perusahaan memasang batasan usia—biasanya dibarengi dengan kriteria belum menikah—untuk mencari karyawan yang mungkin dapat bekerja lebih lama. Alih-alih baru bekerja beberapa tahun, lalu mengajukan resign. 

Selain itu, banyak netizen pun menduga bahwa perusahaan menganggap karyawan wanita yang sudah menikah dan memiliki anak, akan menurun produktivitasnya. Meskipun begitu, terbukti hingga hari ini banyak karyawan wanita berkeluarga yang tetap mampu memenuhi target pekerjaannya dengan baik. 

Itulah beberapa alasan mengapa lowongan pekerjaan dibatasi umur. (NKK)

SHARE