30 Dapen BUMN Ditargetkan Gabung IFG dalam Dua Tahun ke Depan
Kementerian BUMN menargetkan 30 dana pensiun (dapen) BUMN bergabung ke Indonesia Financial Group (IFG) hingga 2025 mendatang.
IDXChannel - Kementerian BUMN menargetkan 30 dana pensiun (dapen) BUMN bergabung ke Indonesia Financial Group (IFG) hingga 2025 mendatang. Sejauh ini, ada delapan dapen yang telah bekerjasama dengan IFG.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, kerja sama dapen BUMN dengan IFG menjadi strategi lain untuk membenahi dana investasi para pensiunan yang bekerja di perusahaan pelat merah.
"Kami sudah me-launching ada delapan, nah ini kan 22 yang sedang kita teliti. harapan kami ke depan mungkin dalam 1-2 tahun sekitar 20-30 dapen bisa bergabung di sana,” ungkap Tiko, Senin (19/6/2023).
Tiko mencatat dapen BUMN berskala kecil dan menengah dapat bergabung ke IFG agar aset investasinya dapat dikelola dengan baik.
“Kita sedang kaji, di skala mana memang ini lebih baik melakukan, melalukan outsource atau melakukan penggabungan investasi di IFG,” ucap dia.
Sementara, dapen yang berskala besar dan mampu mengelola asetnya secara mandiri dengan menghasilkan keuntungan diizinkan untuk mengelola dapen perusahaannya sendiri.
“Beberapa dapen itu skalanya besar sekali sampai puluhan triliun, dan mereka memang punya kinerja baik. kita tidak akan paksa juga,” katanya.
Adapun IFG sebagai Ketua PMO Tim Percepatan Integrasi Pengelolaan dapen BUMN yang ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir, telah melakukan kerja sama untuk pengelolaan aset investasi dana pensiun antara IFG bersama anak perusahaannya,
Dalam hal ini, PT Bahana TCW Investment Management dan 8 BUMN pendiri dana pensiun, diantaranya PT Angkasa Pura I, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo),.
Lalu, PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Nindya Karya (Persero), Perum Jasa Tirta II, Perum Peruri, PT Taspen (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, di Financial Hall, Graha CIMB Niaga Jakarta.
(FRI)