ECONOMICS

4.092 Pekerja Migran Jalani Karantina, 35 Positif Covid-19

Lukman Hakim 06/05/2021 18:15 WIB

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) melakukan karantina terhadap 4.092 pekerja migran yang melakukan mudik.

4.092 Pekerja Migran Jalani Karantina, 35 Positif Covid-19. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) melakukan karantina terhadap 4.092 pekerja migran yang melakukan mudik. Dari angka itu, 35 orang di antaranya dinyatakan positif corona virus disease 2019 atau Covid-19.

Berdasarkan data 28 April-4 Mei 2021, total Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani swab dan serangkaian tes sebanyak 4.197 orang. Dari data yang telah masuk, sebanyak 132 orang menjalani karantina di hotel, dan 4.092 lainnya di Asrama Haji Surabaya. 

Setelah menjalani serangkaian tes dan swab, para PMI yang positif tercatat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 30 PMI dirujuk ke RS Lapangan, 1 orang dikirim di rumah isolasi dan 3 orang lainnya disolasi di kabupaten/kota serta 1 orang dirujuk ke Rumah Sakit.

Sebelum adanya karantina per 28 April 2021, posisinya tercatat 22 orang yang terkonfirmasi positif. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, jika para PMI yang hendak kembali ke kampung halaman terlebih dulu menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya. Mereka juga menjalani tes swab PCR. Jika hasilnya menunjukkan CT di bawah 25 akan dilakukan sequencing sample.

"Sequencing-nya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa disequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian Covid-19 baru," kata Khofifah, Kamis (6/5/2021).

Khofifah juga ingin memastikan terhadap kepulangan para PMI ke daerah asal mereka. Dirinya berharap, kepulangannya berjalan aman dan terkawal dengan baik. 

"Saudara-saudara kita yang saat ini menjadi tamu karantina ini, sama-sama kita memastikan mereka pulang aman dan sehat dan keluarganya juga aman dan sehat," ungkap mantan Menteri Sosial (Mensos) tersebut.

Selain itu, Khofifah juga memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan seperti stroke dan lainnya. Jika dirawat di RS Pemprov Jatim maka semua biaya dalam tanggungan Pemprov. 

"Sedangkan kalau memilih untuk pulang ke kabupaten atau kota asal, saya minta  Dinkes Prov Jatim untuk mengkoordinasikan dengan Dinkes kabupaten dan kota terkait, agar pelayanan kesehatan didapatkan secara gratis oleh PMI yang pulang tersebut," imbuhnya. (TYO)

SHARE