ECONOMICS

42 Juta UMKM Belum Tersentuh Layanan Keuangan Formal

Suparjo Ramalan 18/03/2021 10:18 WIB

Sebanyak 42 juta UMKM belum tersentuh layanan keuangan dari lembaga formal baik bank, financial technology, maupun perusahaan gadai.

42 Juta UMKM belum tersentuh layanan keuangan formal

IDXChannel - Sebanyak 42 juta UMKM belum tersentuh layanan keuangan dari lembaga formal baik bank, financial technology, maupun perusahaan gadai.  Rencana integrasi BUMN untuk ultra mikro diharapkan dapat menjangkau UMKM tersebut. 

Saat ini, berdasarkan data pemerintah, jumlah pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai 57 juta. Dari jumlah tersebut, baru 15 juta pelaku UMKM yang kini sudah mendapat layanan keuangan dari lembaga formal .

Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin optimistis sinergi ketiga BUMN ini pada akhirnya dapat membuat lebih banyak lagi pelaku usaha ultra mikro yang terlayani oleh lembaga perbankan. Sinergi BUMN ultra mikro tersebut terdiri dari PNM, Pegadaian, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Dengan cara penggabungan ini, maka akan ada lebih 25 juta pelaku usaha ultra mikro yang selama ini tidak terlayani layanan perbankan dan dilayani oleh tengkulak, akan bisa dilayani oleh penggabungan tiga BUMN ini. Prinsipnya saya mendukung kebijakan ini karena tujuannya baik sekali untuk UMKM. Tentu kami akan tetap akan melakukan pengawasan dan agar dilakukan evaluasi secara berkala penerapan kebijakan ini,” tuturnya dalam keterangan pers Kamis (18/3/2021). 

Kapasitas dan peluang perkembangan usaha PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) diyakini semakin tumbuh, apabila rencana integrasi BUMN untuk ultra mikro yang direncanakan pemerintah dapat terwujud tahun ini.

Menurut dia, pertumbuhan bisnis PNM dan Pegadaian akan semakin pesat dengan kehadiran sinergi BUMN untuk ultra mikro, karena kedua perusahaan itu tak akan lagi mengalami masalah keuangan untuk melakukan ekspansi. Sesuai rencana, pemerintah hendak membentuk sinergi BUMN untuk ultra mikro yang melibatkan PNM, Pegadaian, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Sinergi ini akan menaikkan kapasitas PNM dan Pegadaian yang selama ini mau ekspansi tapi terhambat dari kapasitas keuangan. Di samping itu, kantor-kantor cabang Pegadaian dan PNM juga akan bisa makin banyak dibuka karena bisa menumpang di kantor-kantor BRI, dan ujung-ujungnyanya kembali menguntungkan ultra mikro,” ujar Mukhtarudin. (TIA)

SHARE