5 Negara Produsen Pasir Silika Terbesar di Dunia: Indonesia Potensial Jadi Pemain?
Pasir silika adalah material tambang yang digunakan untuk banyak kegiatan produksi di beberapa sektor industri. Indonesia memiliki cadangan yang potensial.
IDXChannel—Dilihat dari realisasi ekspornya, ada sejumlah negara produsen pasir silika terbesar di dunia saat ini. Antara lain Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman, dan Mesir. Nilai ekspor pasir silika AS pada 2021 mencapai USD476 juta.
Dikutip dari OEC World (20/9), pada urutan kedua ada Australia dengan nilai ekspor mencapai USD186 juta, disusul dengan Belgia USD114 juta, kemudian ada Jerman dan Mesir dengan nilai ekspor masing-masing USD88,1 juta dan USD55,8 juta.
Sementara itu importir pasir silika terbesar di dunia pada periode yang sama adalah China, dengan nilai impor USD238 juta, disusul oleh Jepang senilai USD114 juta, Italia dengan nilai USD79,7 juta, dan Taiwan USD69,7 juta.
Indonesia sendiri memiliki potensi cadangan pasir silika yang belum lama menarik minat investor China. Pengusaha negara tirai bambu tersebut tertarik untuk menambang potensi pasir silika di Indonesia.
Kementerian ESDM mencatat, sumber daya pasir silika di Indonesia mencapai 25,33 miliar ton dengan jumlah cadangan sebanyak 331 juta ton. Cadangan terbesar berada di Sumatera dengan jumlah 64 juta ton, Jawa 176 juta ton, dan Sulawesi 74 juta ton.
Apa sebenarnya kegunaan pasir silika? Pasir silika kerap dikenal juga dengan sebutan pasir kuarsa, adalah material tambang yang sering digunakan sebagai bahan baku industri semen, sand blasting, pembuatan kaca dan keramik, pengolahan air bersih, bahkan konstruksi.
Selain itu, pasir silika juga dibutuhkan untuk pengecoran logam, produksi logam, produksi kimia, juga komponen struktural media tanam untuk lapangan. Namun, dikutip dari Skyquestt.com (20/9), permintaan tertinggi pasir silika di dunia berasal dari industri kaca.
Tiap industri membutuhkan kualitas pasir silika yang berbeda satu sama lain. Namun umumnya, pasir silika di Indonesia memiliki komposisi kandungan SiO2 minimum 90%, Fe2O3 antara 0,01-0,4%, AI2O3, CaO, MgO, TiO2, Na2O, dan warnanya putih atau kecokelatan.
Karena kegunaannya yang bersifat multifungsi ini, tak mengherankan sektor pertambangan dan produksi pasir silika masih memiliki pasarnya tersendiri. Imarc Group menyebutkan perdagangan pasir silika global menyentuh nilai USD22,9 miliar pada 2022.
Imarc juga memprediksikan perdagangan pasir silika dapat mencapai USD32,1 miliar pada 2028. Adapun beberapa perusahaan yang menjadi pemain besar dalam industri pasir silika di dunia antara lain:
- Aggregate Industrie (Holcim AG), Inggris
- Australian Silica Quartz Group Ltd, Australia
- Badger Mining Production, AS
- Covia Holdings, AS
- JFE Minerals & Alloy Company Ltd, Jepang
- Mitsubishi Corporation, Jepang
- Preferred Sands, AS
- PUM Group, Malaysia
- Quarzwerke GmbH, Jerman
- Sibelco, Belgia
- Tochu Corporation, Jepang
- U.S. Silica, AS
Dari ke-12 perusahaan tersebut, U.S. Silica diketahui memiliki 23 fasilitas produksi silika di seluruh Amerika Serikat dan mengelola sekitar 489 juta ton pasir silika komersial dan 79 juta cadangan material lainnya.
Itulah ulasan singkat tentang produsen pasir silika terbesar di dunia. (NKK)