ECONOMICS

50 Bendungan Baru Diharapkan Bisa Dibangun di RI Setiap Lima Tahun

Iqbal Dwi Purnama 10/12/2023 09:15 WIB

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia memerlukan lebih banyak bendungan untuk menjaga ketahanan air dan pangan untuk menghadapi perubahan iklim.

50 Bendungan Baru Diharapkan Bisa Dibangun di RI Setiap Lima Tahun. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia memerlukan lebih banyak bendungan untuk menjaga ketahanan air dan pangan untuk menghadapi perubahan iklim.

Menurut Basuki, Indonesia telah membangun 61 bendungan dalam 10 tahun terakhir. Ia harap ke depannya bisa terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap lima tahun. 

"Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/12/2023).

Lebih lanjut, kata dia, kehadiran bendungan mampu untuk menanggulangi dampak dari adanya perubahan iklim. Ketika musim kemarau panjang tengah melanda, air di bendungan mampu memenuhi kebutuhan air, sedangkan ketika musim hujan datang, bendungan bisa menjadi wadah tampung air hujan yang turun.

"Kita harus terus menjaga intellectual exercise kita dalam membangun dan mengelola bendungan. Jika selama ini kita membangun bendungan dengan tipe yang sama, rockfill dam, maka ke depannya kita perlu inovasi agar teknologi bendungan kita bisa lebih baik dan maju," kata Basuki. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menambahkan, setidaknya ada lima isu utama yang menyangkut tentang bendungan. Seperti, bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan.

Kemudian soal keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrim, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan. 

"Kami mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi," pungkas Airlangga.

(YNA)

SHARE