ECONOMICS

50 Ribu Buruh akan Gelar Aksi May Day 2023 di Istana Negara

Iqbal Dwi Purnama 27/04/2023 13:25 WIB

Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada 1 Mei 2023 akan diikuti oleh 50 ribu pekerja.

50 Ribu Buruh akan Gelar Aksi May Day 2023 di Istana Negara. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada 1 Mei 2023 akan diikuti oleh 50 ribu pekerja. Jumlah tersebut masih kurang dari target sebelumnya yang akan diikuti oleh 100 ribu orang.

Said Iqbal menjelaskan, hal itu dikarenakan masih ada beberapa pekerja yang memang mengambil cuti tambahan pasca cuti bersama Lebaran 2023. Meski demikian, perayaan May Day tetap dilakukan pada tanggal 1 Mei 2023.

"Memang agak sulit untuk saat ini mengumpulkan massa, karena rata-rata buruh akan kembali bekerja masuk pada tanggal 2 Mei 2023," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/4/2023).

Lebih lanjut, Said Iqbal menjelaskan, perayaan May Day akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan titik aksi kantor Gubernur. Perkiraan aksi di titik wilayah lain akan diikuti oleh puluhan ribu buruh yang terdiri dari beberapa organisasi serikat pekerja hingga serikat petani dan golongan mahasiswa.

Pada peringatan May Day tahun ini, setidaknya ada enam isu pokok yang akan dibawa oleh serikat buruh. Antara lain, menuntut pencabutan Omnibus Law UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, sahkan RUU PPRT, menolak RUU Kesehatan, cabut ketentuan parliamentary threshold 4% dari total suara sah nasional, wujudkan reforma agraria dan kedaulatan pangan, dan menyerukan untuk memilih calon Presiden yang pro buruh dan kelas pekerja.

Perayaan May Day nantinya akan terbagi menjadi dua waktu pada satu hari yang sama. Pertama, akan dilakukan aksi di Istana Negara pada pukul 09.30-12.30 WIB. Setelah itu, massa aksi melanjutkan acara di Istora Senayan untuk menyelenggarakan May Day Fiesta pada pukul 13.00-17.00 WIB.

"May Day fiesta akan menampilkan paduan suara dari buruh tentang lagu perjuangan dan deklarasi darah juang kaum buruh," jelas Said Iqbal yang juga Presiden Partai Buruh.

"Selain itu Partai Buruh juga akan mendeklarasikan koalisi orang kecil, ini untuk mengimbanginya koalisi besar atau kebangsaan, ini akan dipelopori partai politik non parlemen, serikat buruh, gerakan petani dan nelayan," pungkasnya.

(YNA)

SHARE