ECONOMICS

84 Juta Pekerja di Dunia Terancam Dampak Tarif Trump

Wahyu Dwi Anggoro 28/05/2025 17:06 WIB

Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) mengungkapkan sekitar 84 juta pekerja di 71 negara secara langsung atau tidak langsung terancam.

84 Juta Pekerja di Dunia Terancam Dampak Tarif Trump. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) mengungkapkan sekitar 84 juta pekerja di 71 negara secara langsung atau tidak langsung terancam dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Di Asia, 56 juta pekerja terancam perang dagang. Jumlahnya juga tinggi di Kanada dan Meksiko.

"Jika ketegangan geopolitik dan gangguan perdagangan terus berlanjut, maka hal itu pasti akan memiliki efek berantai negatif pada pasar tenaga kerja di seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal ILO Gilbert F Houngbo dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/5/2025).

Dalam laporan terbarunya, lembaga yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut merevisi turun prospek ketenagakerjaan global pada 2025.

ILO memproyeksikan hanya ada 53 juta pekerjaan baru pada 2025, bukan 60 juta seperti yang diperkirakan sebelumnya. 

Hal ini berarti penurunan pertumbuhan lapangan kerja global dari 1,7 persen menjadi 1,5 persen tahun ini. 

Penurunan tersebut mencerminkan prospek ekonomi global yang menurun. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia diperkirakan sebesar 2,8 persen, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,2 persen.

"Kita tahu bahwa ekonomi global tumbuh lebih lambat dari yang kita perkirakan," kata Houngbo.

Estimasi ketenagakerjaan terbaru ILO dalam laporan Pembaruan Prospek Ketenagakerjaan dan Sosial Dunia (WESO) yang baru, didasarkan pada laporan Prospek Ekonomi Dunia April 2025 yang baru-baru ini dirilis oleh Dana Moneter Internasional (IMF). (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE