9 Orang Terinfeksi Pneumonia Misterius di Argentina, 3 Meninggal
Wabah Pneumonia misterius ini terjadi sebuah klinik swasta di kawasan Tucuman, daerah di Barat Daya, 800 mil ibu kota Buenos Aires.
IDXChannel - Sebanyak sembilan orang dilaporkan terinfeksi penyakit Pneumonia misterius di Argentina. Tiga dari sembilan orang yang terinfeksi tersebut meninggal dunia dan sisanya masih dirawat intensif.
Berdasarkan berita yang dimuat dari Telegraph, wabah Pneumonia misterius ini terjadi sebuah klinik swasta di kawasan Tucuman, daerah di Barat Daya, 800 mil ibu kota Buenos Aires.
Menteri Kesehatan Tucumán, Luis Medina Ruiz memastikan bahwa penyakit ini tak terkait Covid-19, influenza dan hantavirus. Pasalnya, hasil tes terhadap kasus ini tak menemukan indikasj penyakit-penyakit tersebut.
"Kesamaan pasien ini adalah kondisi pernapasan parah dengan pneumonia bilateral dan kompromi dalam gambar [x-ray] yang sangat mirip dengan Covid, tetapi itu dikesampingkan,” ujar Luis Medina Ruiz, dikutip dari Telegraph, Jumat, (2/9/2022).
Luis menambahkan, keenam pasien tersebut telah menjalani serangkaian tes untuk Covid-19, pilek, influenza tipe A+ dan B+, Hantavirus, dan 25 tes virus lainnya, namun sejauh ini belum ada virus yang teridentifikasi.
Sampel dari identifikasi Pneumonia misterius itu telah dikirim ke Institut Malbran bergengsi di Buenos Aires untuk dianalisis lebih lanjut. Kontak pasien pertama sedang dilacak dan pusat kesehatan telah diisolasi.
Enam pasien pertama mengalami gejala antara 18 dan 22 Agustus. Pada hari Kamis, otoritas kesehatan mengatakan tiga orang lagi telah terinfeksi, tetapi tidak mengatakan kapan gejala mereka berkembang.
Para ahli juga menganalisis air, dan unit pendingin udara untuk menentukan apakah penyebab dari penyakit misterius ini. Misalnya, dari kemungkinan adanya bakteri legionella yang telah terakumulasi di saluran pendingin udara.
Tim intelijen epidemi Pusat Pengendalian Penyakit Eropa telah melacak kelompok kasus sejak Selasa. Organisasi Kesehatan Dunia juga telah mengetahui kasus-kasus tersebut.
“Ini jelas mengkhawatirkan tetapi kami masih membutuhkan informasi penting tentang penularan dan mudah-mudahan [tentang] penyebab yang mendasarinya,” kata Ketua Kesehatan Global di Universitas Edinburgh dan penulis 'Preventable', Prof Devi Sridhar.
“Ini menunjukkan kerentanan kolektif kita terhadap patogen berbahaya. Wabah di bagian mana pun di dunia, jika tidak segera diatasi dapat menyebar dengan cepat mengingat perjalanan udara dan perdagangan,” lanjutnya.
(DES)