Ada 19 Proyek yang akan Diresmikan Jokowi Sebelum 2024
Terdapat 19 proyek prioritas yang yang ditargetkan dapat diresmikan sebelum 2024.
IDXChannel - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan terdapat 19 proyek prioritas pembangunan bandara baru yang ditargetkan dapat diresmikan sebelum 2024.
"Selama tahun 2023 terdapat 19 proyek prioritas yang direncanakan untuk dapat diresmikan bapak Presiden pada kegiatan pembangunan bandara udara baru maupun bandara udara eksisting," kata Maria dalam dalam RDP bersama Komisi V DPR RI, Selasa (31/1/2023).
Adapun 19 proyek prioritas yang ditampilkan dalam paparan Dirjen Perhubungan Udara dalam RDP hari ini sebagai berikut.
Bandar Udara Baru yang Ditargetkan selesai 2023:
1. Bandara Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua.
2. Bandara Siboru, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
3. Bandara Mentawai, Sumatera Barat.
4. Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara.
5. Bandara Pohuwato, Gorontaloo.
6. Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
7. Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
8. Bandara Singkawang, Kalimantan Barat.
9. Bandara Siau, Sulawesi Utara.
10. Bandara Tambelan, Kepulauan Riau.
Bandar Udara Eksisting (Penyelesaian Terminal)
1. Terminal Bandara Ende, Nusa Tenggara Timur.
2. Terminal Bandara Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
3. Terminal Bandara Timika, Papua.
4. Terminal Bandara Ewer, Papua.
5. Terminal Bandara Karimunjawa, Jawa Tengah.
6. Terminal Bandara Tampa Padang, Sulawesi Barat.
7. Terminal Bandara Malinu, Kalimantan Timur.
8. Terminal Bandara Toli Toli, Sulawesi Tengah.
9. Terminal Bandara Mulia, Papua.
Adapun anggaran pembangunan 7 bandara baru sebesar Rp1,22 triliun. Ketujuh bandara tersebut antara lain Bandara Banggai Laut, Bandara Pahuwato, Bandara Bolaang Mongondow, Bandara Sobaham, Bandara Singkawang, Bandara Mandailing Natal, dan Bandara Siboru Fakfak.
Kemudian, anggaran program keselamatan penerbangan sebesar Rp 850,91 miliar, anggaran pengembangan 18 bandara perbatasan, terisolir dan rawan bencana sebesar Rp730,19 miliar. Serta anggaran program konektifitas dan jembatan udara sebesar Rp500,15 miliar.
(SLF)