ECONOMICS

Ada Ancaman Bencana Banjir Sampai Cuaca Ekstrem, Menko PMK Ingatkan Ini 

Binti Mufarida 09/11/2022 07:58 WIB

Menko PMK ingin masyarakat lebih sigap hadapi ancaman bencana terutama hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan juga tanah longsor.

Ada Ancaman Bencana Banjir Sampai Cuaca Ekstrem, Menko PMK Ingatkan Ini/ (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan semua pihak untuk siap siaga menghadapi ancaman bencana terutama hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan juga tanah longsor.

Muhadjir pun mengungkapkan perlu upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana salah satunya melalui apel kesiapsiagaan dan simulasi menghadapi bencana hidrometeorologi.

“Apel kesiagaan dan latihan simulasi bencana merupakan elemen yang sangat berperan penting untuk membangun kesadaran kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” kata Muhadjir pada Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Rabu (9/11/2022).

Kegiatan ini, kata Muhadjir, dapat dijadikan momentum memperkuat kerjasama penanggulangan bencana antar institusi, antar organisasi, dengan melakukan pengkajian kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi, serta tanggap darurat meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan standar operasional prosedur atau SOP.

“Oleh sebab itu saya selaku Menko PMK meminta kita semua untuk terus waspada, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan terus meningkatkan kapasitas agar kita bisa mengatasi bencana demi bencana,” katanya.

Pada kesempatan itu, Muhadjir pun menyampaikan lima pesan dalam penanganan bencana. Pertama, kejadian bencana saat ini spektrumnya luas dan berhimpitan dengan faktor ekonomi sehingga perlu pendekatan yang berbasiskan kesejahteraan.

Kedua, senantiasa membangun kapasitas atau kemampuan dan kapabilitas dalam menangani bencana. Ketiga, mengutamakan pencegahan atau pengurangan resiko bencana dengan memaksimalkan pemantauan dan selalu siap bila dibutuhkan sewaktu-waktu dalam darurat bencana atau pasca bencana.

Keempat, melibatkan partisipasi semua pihak sesuai dengan kapasitas masing-masing bersinergi dan berkoordinasi dalam pelaksanaan di lapangan. Dan kelima, mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk cinta melestarikan lingkungan. 

(SLF)

SHARE