ECONOMICS

Ada Aturan Wajib Vaksin Ketiga, Penumpang KA Pilih Booster Sebelum Bepergian 

Arif Budianto/Kontributor 17/07/2022 16:38 WIB

Sejumlah penumpang kereta api (KA) memilih lebih dulu melakukan vaksin booster sebelum bepergian.

Stasiun KA Kiaracondong Bandung (MPI)

IDXChannel - Sejumlah penumpang kereta api (KA) memilih lebih dulu melakukan vaksin booster sebelum bepergian, menyusul diwajibkannya tes PCR atau antigen untuk penumpang yang baru vaksin kedua. 

Salah satu penumpang KA di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Mujiyono mengaku, sebelum membeli tiket, dia telah melakukan vaksin booster atau dosis ketiga. Hal itu sesuai dengan ketentuan pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia saat naik kereta api aja gak jauh. 

"Iya sebelum beli tiket saya vaksin booster dulu. Karena kan ternyata itu sudah masuk dalam ketentuan saat beli toket. Kalau belum boster enggak bisa, " kata Mujiyono. 

Karena sudah terhubung secara online, dia tidak perlu membawa surat keterangan vaksin. Namun keterangan sudah vaksin boster tercatat di tiket. Di sana, tertera nama penumpang, gerbong dan kursi, serta keterangan vaksin 1, 2, atau 3. 

Mujiyono yang akan berangkat ke Yogyakarta bersama keluarganya itu mengaku, lebih dulu vaksin booster. Sebelunya, dia hanya vaksin hingga dossis dua. Namun karena ada ketentuan boster, dia memilih melakukan vaksin dosis ketiga. 

Hal serupa juga disampaikan salah seorang penumpang jurusan Kroya, Heri. Dia mengaku tidak mempermasalahkan ada aturan boster naik kereta api. Dia sendiri telah vaksin boster sekitar satu bulan lalu. 

"Enggak masalah, karena sudah lama juga booster. Paling itu menghambat kalau yg belum vaksin aja, " kata Heri singkat. 

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung Juswardoyo mengaku, ketentuan wajib boster telah berlaku sejak hari ini atau 17 Juli 2022. Sementara yang belum boster tetap bisa naik kereta api, namun harus menggunakan negatif PCR atau antigen. 

Di Stasiun Kiaracondong, pihaknya menyiapkan tes antigen bagi penumpang. Sehingga tidak perlu repot ke tempat lain. Dari sisi harga juga cukup terjangkau. Sedangkan terkait apakah berpengaruh ke volume penumpang, dia mengaku belum tampak ada perubahan. 

"Kalau saat ini belum terlihat, karena baru beberapa kereta api yang berjalan. Kemungkinan besok baru bisa kita apakah ada pengaruhnya terkait kewajiban booster, " imbuh dia.

(NDA) 

SHARE